TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Menjelang Ramadhan 2025, umat Muslim mulai memperhatikan utang pausa yang belum dibayarkan.
Sebab sebelum memasuki Ramadhan 2025, kaum muslimin yang memiliki utang puasa tahun lalu baiknya segera diqadha.
Namun kapan sebenarnya batas waktu untuk qadha puasa?
Dalam laman Kemenag, ada dua pendapat ulama tentang batas waktu penggantian utang Ramadhan alias qadha.
Pendapat pertama, batas waktu qadha puasa Ramadhan adalah sampai puasa Ramadhan berikutnya tiba.
Pendapat tersebut diurai ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah.
Lalu pendapat kedua, yakni menurut ulama Hanafiyah, batas waktu qadha puasa Ramadhan adalah tidak ada batas waktunya.
Artinya, qadha puasa boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadhan yang ditinggalkan atau tahun-tahun selanjutnya.
Tentunya kecuali hari-hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan hari tasyrik 11, 12, 13 Zulhijjah.
Berikut adalah niat qadha puasa Ramadhan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.
Baca juga: Jelang Memasuki Bulan Ramadhan 2025, Simak Rukun hingga Syarat Wajib Puasa
Doa Nabi Jelang Ramadhan
Jelang Ramadhan, kaum muslimin dianjurkan membaca sederet doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Terkait doa tersebut, almarhum Syekh Ali Jaber sempat mengurai penjelasan.