Pertama, ia melatih Jong Twente, tim cadangan FC Twente, pada 2011-2012.
Kedua, ia menangani Timnas Curacao dalam dua periode, yakni 2015-2016 dan 2021.
Ketiga, Kluivert menjadi pelatih Adana Demirspor di Liga Turki pada 2023.
Namun, masa tugasnya bersama Adana Demirspor berlangsung singkat.
Ia hanya bertahan selama kurang dari enam bulan sebelum dipecat pada Desember 2023.
Keputusan tersebut dilaporkan karena hasil buruk yang diraih klub selama diasuh olehnya.
Catatan Kluivert itu tak semoncer saat dia bermain sebagai penyerang.
Tidak ada trofi maupun pencapaian besar yang berhasil ia raih selama menjadi pelatih kepala.
Hal ini menimbulkan keraguan apakah ia mampu memenuhi ekspektasi tinggi yang melekat pada posisi pelatih Timnas Indonesia.
Bersinar saat jadi pemain
Di sisi lain, Patrick Kluivert termasuk salah satu penyerang berbahaya pada masanya.
Dia pernah menjadi bagian penting Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Timnas Belanda.
Gelar Liga Champions bersama Ajax (1994/1995) dan La Liga bersama Barcelona (1998/1999) menjadi pencapaian besar dalam kariernya.
Namun, sebagai pelatih, Kluivert gagal membawa prestasi serupa.
Alasan perekrutan