Namun jika dia memang polisi, mereka mempertanyakan sikap polisi tersebut yang malah membuat challenge ditembak.
Pengakuan Briptu Yuli Setyabudi
Briptu Yuli menjelaskan bahwa video yang viral itu memang dirinya, namun narasi yang beredar tidak lah benar.
Dia mengatakan bahwa video itu merupakan hasil edit dari orang yang yang tidak bertanggung jawab.
Video itu dipotong sehingga menghilang konteks apa yang sebenarnya dia bicarakan di video tersebut.
"Mungkin dia dendam atau apalah jadi dipotong-potong, lihat saja baju saya pertama baju biasa, terakhir baju dinas," kata Yuli.
Dia menceritakan bahwa video viral itu berasal dari editan akun yang membenci polisi.
Akun itu kerap mengedit dan memotong-motong video polisi dan diberi narasi negatif.
Bahkan Briptu Yuli mengaku bahwa dia buka kali pertama videonya diedit dan diberi narasi negatif di medsos.
Untuk video viral dengan narasi challenge ditembak, Yuli mengklaim, video tersebut sebenarnya berbentuk tanya jawab, bukan membuka sayembara.
"Video aslinya ada tapi saya sudah dihapus, sudah lama setahun, ditegur oleh Polda Sulteng, enggak usah buat begitu," bebernya.
Yuli menjelaskan, videonya itu berawal dari warganet yang pernah menantangnya dengan menyinggung institusi kepolisian.
Warganet tersebut, terang Yuli menyebut polisi hanya bisa menembak penjahat yang sudah ditangkap, tak mampu menembak sambil lari.
Yuli kemudian membuat video untuk menjawab pertanyaan warganet tersebut.
Karena selain berprofesi sebagai polisi, Yuli juga aktif di TikTok dan Instagram.
Ia memastikan, video itu tak bermaksud untuk menantang masyarakat secara luas.
"Tujuanku cuma untuk orang itu, itulah saya 'cobalah kau ke sini saya kejar, bisa ndak," ungkap Briptu Yuli.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t