Dia mengaku tak tahu apa-apa soal 18 hari tidak makan.
"Gak tahu (18 hari tak makan), mungkin dia di jalan, di rumah mah masak nasi. (Beras) punya, minta ke mamah," ujarnya.
"Saya juga gak tahu, dia ngomong sembarang celetuk," sambung dia sambil tertawa.
Terkait gugat cerai karena berhenti bekerja, dia juga mengaku hanya bercanda.
"Tadinya juga saya sambil bercanda, sambil ketawa, gak serius," katanya sambil tertawa.
Namun kata dia, hal itu memang dia ucapkan ke suaminya yang merupakan pendemo itu setelah dia berhenti bekerja menjadi sopir karena tambang ilegal ditutup.
Kini pun hubungannya dengan suaminya si pendemo itu baik-baik saja, masih diberi nafkah Rp100 Ribu per hari dari bekerja memetik rambutan.
Bahkan dia juga biasa beli skincare sebulan sekali Rp 350 ribu.
"Ya kalau buat skincare saya sisihkan uangnya, ya pake saya juga. Rp 350 sebulan sekali," ungkapnya.
Meski begitu, di akhir video si istri pendemo sopir yang beralih kuli memetik rambutan ini diberi bantuan beberapa karung beras.
Dedi juga memberinya sejumlah uang sampai istri sang pendemo itu tak kuasa menahan tangis.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t