Pemkot Bogor Putar Otak Atasi Jalan Amblas Mbah Dalem Batutulis, BNPB Temukan Solusi

Penulis: Rahmat Hidayat
Editor: Yudistira Wanne
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEDIE RACHIM - Pemerintah Kota (Pemkot) terus putar otak untuk mengatasi jalan amblas Mbah Dalem Batutuilis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (7/3/2025).

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus putar otak untuk mengatasi jalan amblas Mbah Dalem Batutuilis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor.

Pemkot terus menjalin komunikasi dengan badan nasional penanggulangan bencana (BNPB) sampai Kementerian PUPR.

“Kita juga alhamdulillah sudah ada komitmen bantuan dari BNPB. Kemudian juga kita sudah komunikasi dengan Kemen PUPR, dengan Kemenhub, dan balai teknik perkeretaapian (BTP), untuk memulihkan jalan dengan berbagai alternatif,” kata Wali Kota Bogor Dedie Rachim kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (7/3/2025).

Dedie Rachim melanjutkan, selain itu, Pemkot sudah meminta kepada dinas terkait untuk membantu memerhatikan jalur alternatif yang sudah disiapkan.

“Kualitas jalannya harus diperhatikan, lebarnya jalan diperhatikan, dan kita akan bikin perbaikan. Supaya mobilitas masyarakat, sekolah, itu lebih lancar,” ujarnya.

Sementara itu di sisi lain, saat ini sudah mulai terungkap penyebab amblasnya jalan karena ada tekanan dari mata air sepanjang jalan.

Namun, hal ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

“Balai Teknik Perekerataapian (BTP) Jabar sudah melakukan semacam penelitian singkat. Disinyalir adanya saluran air atau mata air,” ujarnya.

Untuk mata air sendiri, kata Dedie Rachim, jumlahnya tidak hanya satu.

Jumlah itu yang akhirnya akhirnya membuat penanganan atau perbaikan jalan menjadi lama.

Jika diperbaiki, bisa memakan waktu sampai November 2025 mendatang.

Dalam perbaikan ini penanggung jawabanya yakni BTP maupun Dirjen Perkeretaapian, mengingat pelaksanaan pembangunan tidak terlepas dari proyek double track Bogor-Sukabumi. 

“Bahkan jumlahnya tidak cuman satu tapi tiga. Tadi, saya sudah minta juga secara teknis bisa lebih diperdalam lagi tentang kemungkinan treatment normalisasi,” ujarnya.

Berita Terkini