"Gak ada biayanya pak," alasan wanita penghuni rumah tersebut saat ditanyai Dedi.
"Emang sih gak bayar (sekolah gratis), tapi uang ini itunya bayar juga," sambung dia.
Ketika masuk ke dalam rumah gubuk itu, Dedi menemui dua laki-laki dewasa yang keduanya belum menikah, ada pula anak yatim, janda dan beberapa remaja yang belum bekerja.
Anggota keluarga laki-laki ada yang kerja berdagang di pasar, ada pula yang bekerja serabutan.
Pria yang belum menikah bahkan yang paling tua sudah berusia di atas paruh baya.
"Udah punya istri ?," tanya Dedi.
"Belum, udah dua kali kesalip sama adek," ucap kakak tertua di keluarga dalam rumah gubuk tersebut.
"Pada gak kerja pak (adik-adik dan keponakannya), gak ada yang ngasih makan," sambung pria tersebut.
Setelah melihat kondisi dalam rumah yang mengkhawatirkan dan hanya beralas tanah, Dedi pun bertanya soal Banjir.
Ternyata rumah gubuk tersebut juga kerap tergenang banjir.
"Ya Allah ya Robbi hidup gini-gini amat," kata Dedi.
"Ini Bekasi bro, ini Bekasi kayak gini bro, ampun," sambung Dedi.
Untuk solusinya, Dedi menawarkan pembangunan rumah panggung untuk warga tersebut.
Hal itu direspon positif oleh keluarga besar dalam gubuk tersebut.
Setelah itu, dedi memberikan sejumlah uang untuk buka puasa dan juga modal usaha jualan sayur.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t