Curhat Anak Kapolsek yang Tewas di TKP Sabung Ayam, Ayah Nyambi Jadi Sopir Travel untuk Hadir Wisuda

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENEMBAKAN DI LAMPUNG - Putri Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, Salsabila, mengurai curhatan pilu tentang sosok ayahnya.

"Ada waktu itu juga sih, oknum yang nembak itu kan. Itu maksudnya mau kasih duit ke bapak tuh," kata Nia dikutip dari Metro TV, Sabtu (22/3/2025).

Hal itu bahkan disaksikan langsung oleh istrinya.

"Saya lihat sendiri pakai mata kepala sendiri, lihat amplopnya, dikasih Rp 1 juta," jelasnya.

Namun amplop itu kata dia, ditolak mentah-mentah oleh almarhum suaminya.

"Dia gak mau," katanya.

Nia mengatakan, yang datang ke rumahnya itu adalah suruhan pelaku.

"Dia nyuruh orang, titip sama orang," kata dia.

"(Diberikan agar sabung ayam) berjalan. Tapi bapak nggak mau," katanya lagi.

Polsek-Koramil disebut terima uang

Kasus tewasnya tiga anggota polisi saat melakukan penggerebekan arena sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kabupaten Way Kanan, Lampung, diduga melibatkan aliran uang judi yang dinikmati oleh para oknum.

Hal itu ditegaskan langsung oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, di Palembang, Sumatera Selatan.

"Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit. (Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Eko, Kamis (20/3/2025).

Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom.

Kedua saksi tersebut adalah Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah. 

"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.

"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya," ucap Eko.

Halaman
1234

Berita Terkini