Ternyata ada tarif berbeda-beda dari jasa penukaran uang baru tersebut, yakni:
- Segepok pecahan Rp1 ribu: tarif jasanya Rp17 ribu
- Segepok pecahan Rp2 ribu dan Rp5 ribu: tarif jasanya Rp12 ribu
- Segepok pecahan Rp10 ribu: tarif jasanya Rp13.500
- Segepok pecahan Rp20 ribu: tarif jasanya 10 ribu
Perihal aksinya jualan uang baru, Wildan mengaku tidak dapat untung banyak.
"Saya enggak takut sama siapapun. Karena saya sistemnya kulakan ke orang, ada di Facebook. Sampeyan cek, saya ada barang itu saya ambil. Jadi kalau susah uang baru, itu bukan karena saya, saya untung cuma Rp500 perak atau seribu," akui Wildan.
Baca juga: Sosok Asli Pria Pasuruan Pamer Uang Baru Rp3 Miliar, Ngaku Punya Banyak Bisnis: Bukannya Sombong
Tanggapan BI dan kepolisian
Sementara itu, video Wildan yang mempromosikan uang baru total miliaran rupiah tersebut akhirnya ditanggapi pihak Bank Indonesia.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso menyebut bahwa layanan penukaran uang rupiah berlaku sama untuk seluruh masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.21/10/PBI/2019 dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) No.19/13/PADG/2017, BI memastikan seluruh penukaran dilakukan secara transparan melalui situs web Pintar BI dalam program Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2025.
"Bank Indonesia tidak memberikan jalur khusus dan tidak memberikan akses khusus bagi penjual uang rupiah atau pihak tertentu lainnya," tegas Ramdan kepada Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Terkait dengan penukaran uang baru yang diviralkan Wildan, Ramdan menyinggung soal keasliannya.
Pihak BI pun mengingatkan soal rawannya penipuan yang bisa merugikan masyarakat.
"Bank Indonesia mengimbau agar masyarakat menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran dalam transaksi di Indonesia dan tidak menjadikannya sebagai komoditas yang diperdagangkan," ungkap Ramdan.
Selain pihak BI, kepolisian pun turut menanggapi viral aksi Wildan mempromosikan uang baru total miliarna.
Kasi Humas Polres Pasuruan Kota Ipda Akhmad Junaidi menyebut bahwa belum ada masyarakat yang melaporkan aksi Wildan tersebut.
"Sampai sore tadi belum ada laporan dari warga terkait aktivitas jasa tukar uang yang digagas Wildan," pungkas Ipda Akhmad Junaidi.
Disentil pihak BI dan disorot kepolisian, Wildan mengurai responnya.
Dalam postingan terbarunya, Wildan mengaku senang karena kini bisa terkenal.