Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Operasional angkutan kota (Angkot) di jalur Puncak Bogor akan dihentikan sementara selama libur lebaran 2025.
Kebijakan tersebut diambil oleh Gubernur Jawa Barat untuk mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak pada hari H lebaran hingga H+7.
Sebagaimana diketahui, Puncak Bogor merupakan kawasan wisata yang selalu dipadati oleh kendaraan saat musim liburan.
Agar tidak kemacetan horor tidak terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya, maka salah satu upaya yang dilakukan yaitu mengurangi volume kendaraan.
Kendati demikian, pemerintah tetap memperhatikan nasib dari para sopir angkot tersebut dengan memberikan kompenasi.
Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, nilai kompenasi yang diberikan mencapai jutaan rupiah.
Rudy Susmanto mengatakan, anggaran kompensasi tersebut bersumber dari Badan Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor.
"Besaran nilainya Rp1,5 juta per sopir angkot plus satu paket sembako. Rp1,5 juta untuk satu minggu," ujarnya kepada wartawan, Jumat (28/3/2025).
Selain untuk mengantisipasi kemacetan, penghentian sementara operasional angkot juga memberikan ruang bagi para sopirnya untuk berkumpul bersama keluarga di momen lebaran ini.
Di samping itu, selama diliburkan pun para sopir angkot bebannya menjadi lebih ringan karena tak risau memikirkan setoran.
"Sehingga di wilayah Puncak Cisarua, lalu di wilayah Cipanas Cianjur, angkot yang biasanya jumlahnya cukup banyak, ngetem di pinggir jalan, bisa merayakan hari raya idul fitri, berkumpul bersama keluarga masing-masing," katanya.