Selain itu, minuman beralkolhol juga mengandung kalori yang tinggi, sehingga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan makin meningkatkan risiko terkena stroke. Apabila Anda benar-benar ingin terhindar dari stroke, sebaiknya hentikan konsumsi alkohol sekarang juga.
5. Mengontrol tekanan darah
Tekanan darah tinggi merupakan penyebab terbesar terjadinya stroke baik pada laki-laki maupun wanita. Tingginya tekanan darah dapat pembuluh darah menjadi rapuh dan penyumbatan pembuluh darah. Keduanya bisa melemahkan pembuluh darah arteri dan membuatnya lebih mudah pecah.
Untuk mencegah kondisi ini terjadi sekaligus sebagai cara mencegah stroke, Anda perlu mengontrol tekanan darah agar tetap stabil. Caranya adalah dengan tidak mengonsumsi garam lebih dari 1.500 miligram sehari, tidak mengonsumsi makanan yang tinggi kolesterol, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, berolahraga, serta berhenti merokok.
6. Mengelola kadar gula darah
Tidak hanya tekanan darah tinggi, stroke juga dapat dipicu oleh diabetes. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah dari waktu ke waktu. Selain itu, diabetes juga dapat menyebabkan timbunan atau gumpalan lemak di pembuluh darah otak, yang berisiko mempersempit hingga menghentikan aliran darah ke otak.
Sebagai cara mencegah stroke, Anda sebaiknya rutin melakukan pemeriksaan kadar gula darah, menerapkan diet untuk penderita diabetes, berolahraga, dan mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter untuk menjaga kadar gula darah.
7. Menurunkan kadar kolesterol
Pola makan yang buruk sering kali menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. Hal ini tidak hanya dialami oleh orang tua, tetapi juga oleh anak muda yang menjalani pola hidup tidak sehat. Kondisi tersebut sangat berpotensi meningkatkan risiko terkena stroke.
Anda dapat melakukan pemeriksaan kolesterol sebagai langkah deteksi dini stroke. Selain itu, konsumsilah makanan sehat seperti buah, sayur, biji-bijian, dan daging tanpa lemak, serta obat penurun kolesterol untuk mengurangi risiko penyumbatan arteri yang dapat meningkatkan risiko terkena stroke.
8. Menjaga kualitas tidur
Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Beberapa masalah tidur, seperti insomnia, sleep apnea, rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, hingga tidur lebih dari 9 jam, pun dikaitkan dengan meningkatnya risiko terkena stroke.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas dan waktu tidur antara 7−8 jam sehari. Selain itu, daripada menghabiskan waktu untuk tidur hingga siang hari, lebih baik Anda melakukan olahraga di pagi hari sebagai cara mencegah stroke sekaligus salah satu upaya menerapkan pola hidup sehat.
Stroke bisa menyerang siapa pun secara tiba-tiba dan kapan saja. Bila Anda memiliki risiko terkena stroke, tidak ada salahnya memeriksakan diri ke doktersebagai upaya pencegahan dan deteksi dini. Selain itu, Anda juga bisa menerapkan cara mencegah stroke di atas dan mulai mengubah pola hidup menjadi lebih sehat.
Penanganan
Sementara itu, serangan stroke dapat terjadi secara mendadak.