SINDIR Keras Oknum yang Kembalikan Uang Bantuan Sopir Angkot Puncak Bogor, KDM: Preman Berseragam

Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEDI MULYADI SINDIR PREMAN - Dedi Mulyadi menyindir keras pihak-pihak yang mengembalikan uang bantuan sopir angkot di Puncak, Kabupaten Bogor.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyindir keras pihak-pihak yang mengembalikan uang bantuan sopir angkot di Puncak, Kabupaten Bogor.

Sebab menurut Dedi Mulyadi, uang itu dikembalikan karena sebelumnya ada pengambilan.

Meski para oknum itu mengaku tidak meminta, namun Dedi Mulyadi tak percaya begitu saja.

Ia bahwa meminta agar pihak-pihak yang menerima uang itu diselidiki.

"Tadi sopirnya sudah menyampaikan pernyataan, geus dibalikeun ceunah (sudah dikembalikan katanya)," kata Dedi Mulyadi di akun TikToknya @dedimulyadiofficial.

Namun meski begitu, Dedi Mulyadi meminta agar dugaan pungutan itu tetap diselidiki.

"Kalau saya sih, ya selidiki aja, agar itu tidak menjadi kebiasaan," tegasnya.

Bahkan meski sudah dikembalikan, kata KDM, hal itu jadi masalah yang lain.

"Kalau pun barangnya sudah dikembalikan, hal yang lain. Tapi BAP-nya harus tetap ada," tandas Dedi Mulyadi lagi.

KDM juga mengatakan, tindakan itu merupakan aksi premanisme baik oleh oknum berseragam atau tidak.

"Berseragam ataupun tidak, preman tetaplah preman," katanya.

Soal potongan Rp 200 ribu dari dana bantuan Rp 1 juta uang tunai dan Rp 500 ribu berupa sembako, pihak penerima mengaku tidak ada paksaan.

Bahkan disampaikan kalau uang itu merupakan sukarela dari para sopir angkot.

"Ada sopir angkot yang menyampaikan bahwa ada Rp 200 tuh dipotong, tapi katanya tidak dipotong. Itu mah sukarela, karena sukarela dan jadi ribut akhirnya dibalikin lagi," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi pun bersyukur kalau uangnya saat ini sudah dikembalikan.

Halaman
12

Berita Terkini