TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ketum GRIB Jaya Hercules yang berseteru dengan dengan dua jenderal purnawirawan TNI menjadi perbincangan hangat.

Hercules bersitegang saling lempar ucapan keras dengan Letnan Jenderal TNI (Purn) Sutiyoso dan Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

Apa sebenarnya yang terjadi antara ketiganya ?, ada apa awalnya penyebab perseturuan ini ?.

Rupanya perseturuan ini dimulai dari ucapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang tegas akan memerangi preman yang berkedok ormas.

Ucapan Kang Dedi Mulyadi (KDM) ini direspons keras oleh GRIB Jaya, yang kemudian respons keras ini melebar ke dua tokoh jenderal.

Berikut ini kronologinya.

22 April 2025:

Dedi Mulyadi merespons kejadian pembakaran mobil polisi yang dilakukan pelaku yang merupakan oknum ormas GRIB Jaya di Depok.

"Premanisme harus semakin susut bila perlu sampai nol, kita tidak bisa melakukan kebijakan itu sekaligus hilang," kata Dedi Mulyadi kepada wartawan.

Sebelum ucapan ini, Dedi Mulyadi memang sempat menggemborkan pembentukan Satgas Anti Preman jelang lebaran di Jabar dan menyebut preman berkedok ormas hingga GRIB Jabar bereaksi dan mengkritisi ucapan Dedi yang menyebut 'ormas.'

23 April 2025:

Ucapan Dedi Mulyadi terkait premanisme ini mendapat reaksi keras dari GRIB Jaya.

Hal ini disampaikan oleh juru bicara GRIB Jaya, Razman Nasution.

"Kang Dedi, pesan ketua umum kami, kami tidak pernah ganggu anda, ormas kami juga tidak pernah ganggu anda, jadi jangan ganggu ormas dan jangan ganggu kami," ucap Razman di sebuah jumpa pers.

27 April 2025:

Sejalan dengan Dedi Mulyadi, dalam sebuah wawancara, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso berkomentar mengenai oknum ormas yang meresahkan.

Sutiyoso bahkan menyebutkan dukungannya terkait revisi UU ormas.

"Saya sangat mendukung ya, Pak Tito Mendagri mau merivisi UU ormas ini," kata Sutiyoso dikutip dari TV One.

"Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi, tetapi juga cara berpakaian. Saya itu tidak nyaman ya melihat ormas-ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara," sambung Sutiyoso.

29 April 2025:

Hercules kemudian merespons pedas ucapan dari Sutiyoso tersebut.

Dalam sebuah wawancara, dia bahkan mengatakan bahwa Sutiyoso 'bau tanah.'

"Pak Sutiyoso ngapain, pak Sutiyoso itu gak usahlah nyinggung-nyinggung ormas, sudahlah, kalau saya bilang bahasanya, mulutnya udah bau tanah," kata Hercules.

"Gak usah nyinggung-yninggung kita. Orang takut sama Sutiyoso, kalau saya gak takut," sambung Hercules. Kalau dia mau nyinggung kita, saya bilang mulutnya udah bau tanah, udahlah," sambung Hercules.

1 Mei 2025:

Pernyataan Hercules ini kemudian mendapat reaksi keras dari Jenderal TNI (Purn) Gator Nurmantyo melalui akun TikTok muhsaiddidu.

Gatot geram mendengar ucapan Hercules yang dia nilai tidak sopan.

"Kau ngomong seenaknya, tidak sopan, sudah jadi rajau kau ?. Kamu itu preman, memakai pakaian ormas," ucap Gatot.

Selain itu, Gatot menilai Hercules menghina pensiunan kopasus hingga presiden.

"bau tanah, saya juga bau tanah, yang sopan kalau bicara," ucap Gatot geram.

2 Mei 2025:

Hercules menyampaikan permintaan maaf ke Sutiyoso setelah sebelumnya menyebutnya dengan sebutan 'bau tanah.'

"Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua," kata Hercules dikutip dari Youtube Seleb On Cam.

"Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau. Atas kesalahan saya kemarin mengucap itu, saya minta maaf yang sebesar-besarnya," katanya.

Namun Hercules kemudian malah menantang Gatot Nurmantyo.

"Tapi Gatot, saudara Gatot Nurmantyo, Anda, saya tidak takut sama Anda, saya tidak menghargai Anda," katanya sambil menunjuk ke arah kamera.

Hercules mempertanyakan kenapa Gatot Nurmantyo begitu berapi-api terhadap dirinya.

"Jadi kenapa kok Anda bisa begitu terhadap saya, bengis banget gitu loh. Aku salah apa? Aku gak punya salah apa sama Pak Gatot loh," kata Hercules.

"Pak Gatot sampai bicara premanisme, kurang ajar, aku salah apa Pak Gatot? Pak Gatot yang aku hormati, yang aku muliakan, mantan Panglima TNI," ungkapnya.