Namun semua kritikan itu dijawab santai oleh Dedi Mulyadi.
Dalam akun Instagram-nya di awal Mei 2025 lalu, Dedi menyinggung soal deretan masalah yang dialami anak-anak di tanah air terutama Jawa Barat.
Guna mengatasi polemik tersebut, Dedi berinisiatif untuk cepat dan tanggap menyelesaikannya.
Salah satu caranya adalah dengan memasukkan anak-anak tersebut untuk dididik pendidikan karakter di militer.
Dedi pun membandingkan pendidikan yang didapatkan oleh Paskibraka hingga Pramuka.
"Paskibraka dilatih TNI, guru di Papua diajari TNI, Pramuka ada SAKA yang dilatih TNI. Itu semua pendidikan, jadi mari berpikir rasional," ungkap Dedi Mulyadi.
Atas segala kritikan yang ia terima, Dedi tak ambil pusing.
Sebab kata Dedi, negeri ini butuh aksi konkret guna mengatasi segala polemik yang ada, termasuk soal tawuran.
"Negeri ini butuh sentuhan, butuh langkah nyata. Kalau bicara tawuran di Jakarta itu tiap hari ada. Anak jalanan dieksploitasi, tapi tak ada tindakan," ujar Dedi Mulyadi.
Lebih lanjut, Dedi meminta agar berbagai pihak menyadari dampak dari program yang ia canangkan.
"Daripada ribut terus menerus, yuk kita berbagi tugas. Mana bagian saya sadarkan siswa, mana bagian lain yang juga menyadarkan siswa. Karena negeri ini hanya bisa dibangun dengan kesadaran, bukan pertengkaran," kata KDM.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t