Sehingga total IP untuk kredit wajib + pilihan adalah 3,05.
Dari penayangan daftar nilai Jokowi semasa kuliah di UGM, terkuak bahwa IP Jokowi adalah 3,05, artinya bukan di bawah 2.
Namun IPK Jokowi itu juga masih menjadi perdebatan.
Sebab ada beberapa pihak yang menduga angka 3 itu persis dengan angka 2.
Sehingga ada juga yang menduga bahwa IPK Jokowi adalah 2,05.
Namun ternyata tudingan Roy Suryo soal IPK Jokowi di bawah 2.00 itu tidak benar.
Meski IPK Jokowi 2.05, faktanya IPK-nya masih di atas 2.00, bukan di bawahnya.
Sehingga pengakuan Jokowi yang mengaku IPK-nya di bawah 2.00 saat seminar bersama Mahfud MD itu diduga hanya candaan saja.
Sebab, dosen pembimbing akademik Jokowi, Kasmudjo pun sempat mengungkap soal IPK mahasiswanya itu.
Pada pengakuan Kasmudjo di tahun 2019, menurutnya Jokowi merupakan satu dari 20 mahasiswa seangkatannya yang siap skripsi untuk dibantu dalam pengambilan data lapangan.
Meski bukan pembimbing skripsi resmi, Kasmudjo mengaku kerap membantu Jokowi.
"Jokowi termasuk salah satu yang kita pilih untuk berpartisipasi, sehingga boleh mengajukan judul yang berkaitan dengan pengerjaan penelitian itu. Skripsinya tentang situasi kondisi mebel di Surakarta. Kadang-kadang (Jokowi) memerlukan saya untuk membantu (skripsi), tapi resminya dengan Prof Ahmad Sumitro," jelasnya dikutip dari TribuJogja.com, Senin.
Kasmudjo juga membenarkan bahwa Jokowi masuk Fakultas Kehutanan UGM tahun 1980 dan lulus pada 1985.
Kata Kasmudjo, prestasi Jokowi di atas rata-rata dengan perolehan IPK 3.2.
"Prestasinya di atas rata-rata, sangat bagus tidak, jelek atau kurang juga tidak," ujarnya.
Kasmudjo melanjutkan, Jokowi juga termasuk mahasiswa yang rajin.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t