"Kami pikir mereka menanyakan tentang video drone (kami memiliki izin)," tulisnya,
Ternyata, Xiao menyadari bahwa teriakan tersebut berasal dari orang lain yang melihat Juliana terjatuh ke jurang.
Menurutnya, Juliana terjatuh pada Sabtu (21/6/2025) pagi antara pukul 05.30-06.00 WITA.
Hal itu diketahuinya ketika bertanya ke pemandu wisata yang berada di dekat lokasi.
"Dia jatuh sekitar pukul 5.30-6 pagi dan mereka menunggu untuk diselamatkan. Sementara mereka mengklaim telah menghubungi kantor darurat dan mereka sangat ingin memeriksa kondisinya," tuturnya.
Setelah itu, Xiao dan warga lainnya langsung melakukan pencarian dan menemukan Juliana berada di bawah jurang.
Menurutnya, saat itu, Juliana ditemukan tanpa menderita luka apapun.
"Kami segera memulai pencarian dan berhasil menemukan wanita itu turun dari tebing tanpa ada luka yang terlihat (200-300 meter). Setelah itu kami membagikan video ini kepada orang-orang dan tim penyelamat untuk mendapatkan bantuan karena kami tidak memiliki internet di gunung," ujarnya.
Saat menemukan Juliana, Xiao mengatakan dirinya dan beberapa orang membuat suara agar pendaki asal Brasil itu tetap sadar.
Xiao mengaku berada di lokasi hingga empat jam sembari menerbangkan drone miliknya agar Juliana tetap tersadar.
Namun, karena baterainya habis, dia tidak bisa menerbangkan drone lebih lama. Langkah yang dilakukan Xiao pun diganti oleh pendaki lainnya dengan cara berteriak agar Juliana tetap terjaga.
Di saat yang bersamaan, Xiao mengatakan pendaki lain turut menghubungi keluarga Juliana.
"Pendaki lain juga ada di sana menghubungi keluarga dan berkomunikasi dengan keluarganya. Kami mencoba yang terbaik yang bisa kami bantu dan kami berharap dia akan baik-baik saja," ujarnya.
Xiao juga mengungkapkan alasannya tidak mengunggah video drone dengan utuh karena menghormati privasi keluarga Juliana.
Selain itu, dia turut membeberkan alasan tidak segera mengunggah video tersebut karena tidak ada sinyal ketika masih berada di puncak Gunung Rinjani.