Detik-detik Pilu Lepasnya Pelukan Pengantin Baru di Laut Selat Bali, Teriakan Suami Berakhir Pahit

Editor: Naufal Fauzy
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRAGEDI KAPAL TENGGELAM - Isak tangis pria pengantin baru, Febriani, pecah ketika menyadari istrinya yang baru 12 hari dia nikahi menjadi korban tewas dalam tragedi KMP Tunu Pratama Jaya.

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Isak tangis pria pengantin baru, Febriani, pecah ketika menyadari istrinya yang baru 12 hari dia nikahi menjadi korban tewas dalam tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya.

Kebahagiaan pengantin baru yang baru dirasakan Febriani belum genap dua pekan seketika berubah pahit.

Di mata Febriani, langit terasa runtuh ketika dia mendapati kabar istrinya sudah tinggal jasad.

Dia tak menyangka, kebahagian yang dia jalani dalam jenjang pernikahan berakhir begitu cepat.

Febriani dan istri sempat berpelukan ketika tercebur ke laut dan terombang-ambing.

Namun pelukan istrinya itu terlepas, membuat Febriani berteriak sekencang mungkin ke sana kemari di tengah laut.

Tapi takdir memisahkan mereka di lautan itu.

"Kejadiannya begitu cepat. Tidak ada yang mengira kapal KMP Tunu Pratama Jaya akan tenggelam," ucapnya ditemui di Posko ASDP Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Kamis (3/7/2025) dikutip dari Tribun Bali.

Febriani menceritakan bahwa dirinya berencana ke Denpasar, Bali untuk bekerja.

Kemudian istrinya, Cahyani, memilih untuk ikut ke perantauan, dan Febriani pun mengizinkan.

Tak disangka, perjalanan mereka berdua malah dihadapkan dengan musibah.

Sebagai orang yang sudah sering melakukan perjalanan Bali-Jawa, Febriani merasa olengnya kapal di laut itu hal biasa.

Namun olengnya kapal yang dia alami pada Rabu (2/7/2025) malam itu perlahan membuatnya cemas.

Bagian depan kapal terlihat miring ke kiri. Apalagi ditambah beban yang berat di sisi depan, kapal pun mulai oleng kurang dari tiga menit.

Semua orang sontak berhamburan berupaya menyelamatkan diri. 

Mirisnya saat itu tidak ada informasi dari pihak kapal maupun alarm bahaya.

"Kami semua menyelamatkan diri sendiri, ambil pelampung sendiri," ungkapnya. 

Kondisi kapal saat itu semakin miring. Lampu dan mesin kapal juga telah mati.

Cahyani yang tak bisa berenang diminta memeluk tubuh Febriani, kemudian keduanya memutuskan melompat ke laut.

Namun sayangnya di saat bersamaan kapal yang terjatuh mengakibatkan gelombang kuat.

"Pada saat itulah pelukan istri saya terlepas," katanya.

Febriani yang baru sadar saat muncul ke permukaan, berusaha mencari sang istri.

Pandangannya menyapu sekitar, sembari berteriak memanggil nama sang istri. 

Sayangnya setelah sekian lama, panggilannya tak kunjung mendapat jawaban dari sang istri.

Marah, kesal, kecewa, hingga putus asa berkecamuk di perasaan Febriani. 

Terlebih saat itu kondisi sekitar gelap.

Ia akhirnya memutuskan untuk menaiki kapal karet, bergabung dengan 11 penumpang lainnya yang selamat.

"Saya akhirnya dibantu orang-orang naik ke kapal karet. Saat itu masih coba memanggil istri saya. Tapi tetap tidak ada jawaban. Di situlah saya putus asa, tapi masih berusaha berpikir positif, mungkin istri saya di perahu karet lain," ujarnya. 

12 orang terombang-ambing di kapal karet semalaman. 

Hingga pukul 07.00 wita, terlihat kapal nelayan.

Seluruh orang berusaha teriak memanggil kapal itu.

Namun karena ukurannya yang kecil, terpaksa hanya setengah yang bisa diangkut. 

Sedangkan sisanya dijemput setelah nelayan itu memberi informasi pada rekannya. 

Setibanya di darat, Febriani segera dibawa ke Posko ASDP Gilimanuk pukul 9.30 wita. 

Di tempat inilah ia menerima kabar bahwa Cahyani telah ditemukan namun meninggal dunia. 

Pantauan di Posko ASDP Gilimanuk, ambulans pembawa jenazah para korban tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya tiba sekitar pukul 19.00 Wita. 

Total ada lima ambulans yang membawa para jenazah.

Febriani juga diberi kesempatan untuk melihat wajah istrinya.

Ketika kantong jenazah dibuka, tangis Febriani langsung pecah, dan segera ditenangkan oleh kerabatnya.

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Kisah Pilu Febriani, Baru Menikah 12 Hari, Istri Jadi Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali

Berita Terkini