Sejak kejadian sekitar pukul 23.00 WIB, ia bersama ketiga temannya terus bertahan di dinginnya air laut.
Namun seorang temannya, sudah tidak sanggup dan akhirnya meninggal dunia di tengah laut.
Baca juga: 3 Mukjizat di Tengah Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Anak Pejabat Berhasil Selamat
"Sampai jam 03.00 WIB teman saya meninggal. Kita berempat, satu meninggal, jadi yang satu itu kita ikat, kita bantu," tutur Bejo.
Ia pun masih terombang ambil di tengah laut sambil memegangi jasad temannya.
Hingga akhirnya mereka menemukan kapal nelayan yang sedang mengevakuasi korban.
"Jam setengah 6 kita lihat nelayan 1 orang, nelayan sudah menyelamatkan 1 ABK, mesinnya mati. Karena mesin mati itu teriakan saya didengar oleh nelayan," tuturnya lagi.
Meski berhasil selamat, namun satu temannya meninggal dunia.
Ia pun dievakuasi bersama jasad temannya.
Sementara itu keluarga korban yang masih hilang, Imam Bakri, masih menunggu kabar baik soal istrinya.
Menurut Imam, sang istri naik KMP Tunu Pratama Jaya untuk menemui dirinya yang bekerja di Bali.
"Untuk liburan, ya kangen sama suami juga," katanya sambil menahan tangis.
Baca juga: CURHATAN Korban Selamat Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya Selat Bali, Tragedi Terjadi dalam 5 Menit
Imam menuturkan, sang istri sama sekali tidak memberi kabar saat kapal yang ditumpanginya oleng.
"Pas baru naik kapal, istri ngasih foto anak saya, setelah itu sudah, mungkin saya ketiduran," tutur dia.
Dalam kapal itu, istri Imam berangkat bersama anak mereka yang masih berusia tiga tahun.
"Semoga ketemu dan selamat," harapnya.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t