TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Sosok Kardianto, Pangulu atau Kepala Fesa (Kades) Nagori Banjar Hulu, Kecamatan Ujung Padang, Kabupaten Simalungun, kini tengah jadi sorotan.
Hal itu setelah dirinya kabur ke sungai saat ditangkap sebagai terduga korupsi dana desa.
Bahkan dalam insiden itu, seorang calon Jaksa Kejadi Simalungan, Reynanda Primta Ginting dan seorang warga meninggal dunia.
Reynanda Primta Ginting (26) yang merupakan staf Pidsus Kejari Simalungun sekaligus calon jaksa, hanyut bersama seorang warga bernama Fahri.
Calon jaksa ini meninggal dunia setelah mengejar seorang Kepala Desa Banjar Hulu, Kardianto di Jalan HM Yamin, Kisaran Naga, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan.
Saat hendak diamankan, Kardianto nekat melompat ke sungai untuk melarikan diri.
Melihat hal itu, Reynanda Primta Ginting bersama Fahri tetap berusaha mengejar tersangka.
Nahas, Reynanda dan Fahri malah hanyut terseret arus.
"Tapi, karena si Fahri ini kelelahan, dibantu sama calon jaksa itu. Dua-duanya kelelahan akhirnya keduanya terseret arus," ungkap Edi seorang warga, dikutip dari Tribun Medan, Sabtu (5/7/2025).
Ditemukan Meninggal Dunia
Setelah pencarian semalaman, Reynanda ditemukan pada Kamis (3/7/2025) dalam kondisi meninggal dunia di radius 3 kilometer dari lokasi titik awal dinyatakan hanyut.
Sementara satu korban lagi, Fahri, masih belum ditemukan keberadaannya.
Kasi Intelijen Kejari Simalungun, Edison Sumitro Situmorang, mengaku, korban merupakan calon jaksa yang baru bergabung ke Kejari Simalungun lulusan tahun 2025.
Jaksa muda berusia 25 tahun itu dikenal baik dan loyal dalam bekerja.
"Calon jaksa angkatan 2025 ini. Mereka ikut dalam tim Pidsus untuk mengejar saksi penghulu (kepala desa) yang saat itu didapati di Kisaran," ungkap Edison.