Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Hujan deras di kawasan Puncak Bogor yang terjadi pada Sabtu (7/7/2025) menyebabkan dua orang tewas akibat tanah longsor.
Kedua korban ditemukan tak bernyawa di area vila yang berada di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor pada Minggu (7/7/2025).
Dari pantauan TribunnewsBogor.com, lokasi vila tersebut cukup jauh dari Jalan Raya Puncak dan berada di dataran tinggi.
Namun vila tersebut berdiri di lereng atau tebingan berundak dari area perbukitan sehingga pada saat longsor langsung berdampak terhadap bangunan.
Di area vila tersebut terdapat sejumlah bangunan yang telah berdiri dan juga terdapat bangunan vila yang belum jadi.
Untuk mencapai ke vila tersebut, harus melewati sejumlah anak tangga yang cukup banyak dan menguras energi karena lokasinya berada paling atas.
Di bawah vila yang longsor tersebut terdapat sejumlah bangunan penginapan lainnya dan tempat ibadah.
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq pun dibuat geleng-geleng kepala ketika meninjau langsung ke lokasi.
Ia menyayangkan adanya bangunan yang berdiri di zona berbahaya tersebut tanpa memperhitungkan aspek keselamatan.
"Ini keterangan pak camat, (korban) tamu yang sedang berkunjung di vila. Seharusnya ini tidak diperbolehkan dibangun seperti ini," ujarnya kepada wartawan, Senin (7/7/2025).
Sebelumnya diberitakan, dua orang tewas akibat tanah longsor yang terjadi di sebuah vila kawasan Puncak Bogor pada Sabtu (5/7/2025).
Jeremiah dan Ruben ditemukan tak bernyawa tertimbun material longsor pada Minggu (6/7/2025) di Kampung Sukatani, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani mengungkapkan, kejadian bermula saat korban bersama sejumlah orang sedang berada di lokasi.
Dikarenakan hujan deras yang cukup lama sehingga tanah tebingan menjadi labil dan mengakibatkan adanya longsoran ke tempat penginapan atau vila tersebut.