TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Pujian datang dari Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim terhadap prestasi yang diukir siswa SMA Negeri 5 Bogor.
Hal tersebut diungkapkannya saat menjadi inspektur upacara di SMA Negeri 5 Kota Bogor, Senin (4/8/2025).
“Selamat khusus bagi siswa-siswi kelas 10 yang baru bergabung di SMAN 5 Kota Bogor. Apresiasi dan penghargaan kepada siswa kelas 11 dan 12 yang sudah banyak mengukir prestasi, bukan hanya di tingkat daerah dan nasional, tetapi juga di tingkat dunia. Luar biasa,” kata Dedie Rachim.
Selain menyampaikan apresiasi, Dedie Rachim juga menyampaikan maksud kehadirannya, yakni untuk memastikan SMA Negeri 5 Kota Bogor memiliki fasilitas dan sarana prasarana yang lebih memadai.
Pemkot Bogor kata Dedie Rachim, setuju untuk menyerahkan aset yang terletak di belakang SMA Negeri 5 Kota Bogor untuk dijadikan bagian dari sekolah tersebut.
Dedie Rachim menitipkan agar jumlah ruang kelas dapat ditambah dan sarana olahraga diperbaiki agar mampu memotivasi para siswa meraih prestasi lebih baik dan lebih banyak, sehingga dapat mengharumkan nama Kota Bogor.
Selain soal penyerahan aset, Dedie Rachim juga berharap Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat membangun SMA Negeri 11 Kota Bogor di lahan seluas 6.000 meter persegi di Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.
Lahan tersebut telah disiapkan oleh Pemkot Bogor dan telah diselesaikan urusan asetnya.
Lahan lain yang disiapkan Pemkot Bogor, yakni untuk pembangunan SMA Negeri 12 Kota Bogor yang berada di Kelurahan Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.
Kedua lokasi tersebut, ujar Dedie Rachim, merupakan bagian dari respons kebutuhan akan tiga SMA negeri baru di Kota Bogor.
“Untuk satu lagi, kami sedang mengupayakan pembangunannya di Kecamatan Bogor Timur. Jika ketiga SMA ini bisa diwujudkan dan diselesaikan dalam lima tahun kepemimpinan Kang Dedi Mulyadi, Insyaallah, Kota Bogor akan lebih beres dalam urusan pendidikan SMA,” ucap Dedie Rachim.
Dedie Rachim menilai, bahwa dengan menambah jumlah dan sebaran SMA yang memadai, serta rasio sekolah yang seimbang, akan mengurangi ekses dari kebijakan domisili dan zonasi saat penerimaan siswa baru.
Selama ini, kebijakan tersebut mengakibatkan kacaunya data kependudukan akibat ulah oknum orang tua yang menitipkan anaknya ke alamat tertentu demi mendaftar ke SMA pilihan.
Koordinasi, kolaborasi, dan sinergi bersama pemerintah provinsi maupun pusat, ditegaskan Dedie Rachim, sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi persoalan pendidikan yang masih menjadi kendala.
Di akhir sambutan, Dedie Rachim mengimbau agar siswa SMA di Kota Bogor melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.(*)