Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Harga beras dunia mengalami tren penurunan pada Tahun 2025 ini.

Harga beras per 31 Juli 2025 merupakan yang terendah sejak delapan tahun terakhir jika dibandingkan dengan 31 Agustus 2017.

Turunnya harga beras dunia yakni karena melimpahnya pasokan dari negara-negara produsen utama.

Salah satu faktor utama adalah panen besar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang mengalami kenaikan 4,8 persen menjadi 34,6 juta ton.

Meski begitu, harga beras di pasar yang berada di sejumlah daerah di Indonesia masih terbilang tinggi hingga saat ini.

Seperti halnya di Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor, harga beras saat ini paling murah Rp11 ribu hingga Rp15 ribu perliternya.

Anton, salah satu penjual beras di Pasar Cibinong mengungkapkan, kenaikan terjadi sejak sebulan terakhir.

"Kenaikannya drastis abis itu engga turun-turun lagi, kayaknya dari sebulan lalu, dari abis lebaran lah. Perkilo itu dari Rp12 ribu, sekarang Rp13 ribu," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, penyebab yang membuat harga beras  masih tinggi hingga saat ini adalah faktor cuaca yang mempengaruhi kualitas panen.

Dengan naiknya harga beras, menurutnya berpengaruh terhadap kualitas dari beras itu sendiri.

"Karena cuacanya hujan mulu. Kalau naik kualitasnya nurun beras-berasnya. Pasti warnanya agak kurang, gelap," katanya.