"Ini kan menjadi aneh, biasanya penelitian yang benar itu kan dilakukan penelitian secara komprehensif, diuji diuji diuji sampai dengan kesimpulan, baru dipublish," katanya.
"Kalau ini kan terbalik, sudah di mana-mana publish-nya, tuduhan-tuduhan Jokowi ijazah palsu, tapi baru sekarang ada bukunya," sambung Rivai.
Sehingga, kata Rivai, pihaknya tetap dalam pendirian melihat dalam kaitan pelaporan Pak Jokowi ini tindakan-tindakan yang dilakukan Roy Cs itu di luar dari penelitian akademis.
Masyarakat pun, kata dia, bisa menilai hal tersebut.
"Karena kan masyarakat juga banyak di dalamnya. Ada peneliti, ada akademisi tentunya bisa menelaah. Jadi silakan saja buku dibuat, tapi kami berpandangan ini tidak akan berpengaruh," ungkapnya.
Baca berita Tribunnews Bogor lainnya di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2tÂ