"Ketika pada tanggal 13 Juli itu kita assesment langsung datang ke rumahnya memang Raya sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Kita sudah pakai tensi, kita ukur, kita pasang oksigen juga, raya sudah dalam keadaan tidak sadar," kata Iin.
Karena kondisi sudah terlihat kritis, Raya kemudian dibawa ke rumah sakit.
Proses itu terbilang agak sulit karena orang tua Raya sulit diajak komunikasi, hingga Iin pun sampai dibantu warga sekitar.
"Sebenarnya menurut saya kita berhak untuk mengambil si anak karena terbukti anaknya tidak terurus dengan baik," kata Iin.
"Saat itu dimudahkan karena hadir juga beberapa warga dan mereka mendorong," imbuhnya.
Iin juga menjelaskan faktor kemungkinan kenapa Raya ini bisa terlambat tertangani, sehingga saat didapati kondisinya sudah parah.
Selain lokasi rumah yang terpencil, juga ada faktor keluarga almarhum.
"Rumahnya ada di pelosok dan kemudian mungkin menghadapi keluarganya yang tidak bisa diajak komunikasi," katanya.
"Raya ini kan dibesarkan oleh neneknya ya, yang sudah tua juga. Cuma mohon maaf, kami ini sering banget menghadapi kasus-kasus seperti ini. Jadi sebetulnya memang kita harus ekstra effort. Masa mungkin kita menyerahkan keputusan seorang Raya kepada ibu yang ODGJ," ungkapnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t