Kisah di Balik Nilai Ahmad Sahroni Saat SMP, Sekolah Sambil Cari Uang, Hartanya Kini Dijarah

Kisah di Balik Nilai Rendah Ahmad Sahroni Saat SMP, Sekolah Sambil Cari Uang, Rumahnya Kini Dijarah

|
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Istimewa dan Instagram Ahmad Sahroni
GARASI RUMAH SAHRONI: Tangkapan layar kondisi garasi di rumah Ahmad Sahroni mendadak kosong ketika digeruduk massa pada Sabtu (30/8/2025) jadi sorotan. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Nilai akademis Ahmad Sahroni menjadi perbincangan publik setelah ijazahnya ikut dijarah massa. Rupanya ada kisah pilu di balik nilai Sahroni saat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara digeruduk massa.

Rumah tersebut dihancurkan dan barangnya dijarah massa.

Berbagai barang dibawa, mulai dari tas branded, jam mewah, sampai ijazah.

Dari foto yang beredar di media sosial, ijazah yang diambil massa adalah SMP.

Rata-rata nilai Ahmad Sahroni saat SMP antara 6 dan 7.

Termasuk pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang hanya mendapat nilai 6.

Perolehan tersebut berada di bawah ambang batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di angka 7.

Namun begitu ada kisah pilu di balik nilai Sahroni saat SMP.

Sahroni lahir di Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 8 Agustus 1977.

Dia lahir dari keluarga sederhan yang berprofesi sebagai penjual nasi padang di Pelabuhan Tanjung Priok.

Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Tanjung Priok.

Meski masih SD dan SMP, namun Sahroni sudah mulai menjadi uang sendiri.

Dia menjadi tukang semir sepatu dan ojek payung.

Sampai kemudian Sahroni berhasil menyelesaikan jenjang pendidikan dengan gelar doktor Ilmu Hukum di Universitas Borobudur pada 2024.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved