Sosok Emak Irna Pangandaran, ASN Pamer Uang Segepok Usai Kritik Dedi Mulyadi soal Gerakan Rereongan
Sosok Irna Pangandaran, ASN Terima Uang Gepokan Usai Kritik Dedi Mulyadi Soal Gerakan Rereongan Poe Ibu
Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Heboh video Emak Irna Pangandara atau Emak Gacor pamer isi amplop dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Amplop itu diterima setelah dirinya mengkritik kebijakan KDM soal Gerakan Rereongan Poe Ibu.
Irna bahkan mengipas-ngipaskan uang gepokan setelah disidang Dedi Mulyadi soal kritiknya tentang gerakan patungan sehari Rp 1.000.
Kritik tersebut diposting di akun TikTok Emak Irna beberapa waktu lalu.
Teruntuk Bapak Aing, Bapak Dedi Mulyadi Gubernur Jawa Barat emak mau bicara urusan soal surat edaran tentang gerakan Rereongan Poe Ibu," katanya.
"Rakyat dari RT, sekolah, ASN, Masyarakat semua harus menyisihkan uang sehari Rp 1.000.," tambah Irna.
Ia tampak memakai kacamata ukuran besar dan penutup kepala.
Irna tak setuju dengan kebijakan Dedi Mulyadi tersebut.
"Emak gak setuju. Pusing kebijakan ini teh, pusing emak mah, cabut pokoknya," kata Emak Irna.
Video tersebut sempat ditanggapi Dedi Mulyadi lewat TikTok.
Setelah itu, Irna datang ke rumah Dedi.
Ia menjelaskan bahwa gerakan patungan sebenarnya sudah dijalankan di masyarakat Pangandaran.
Irna berpikiran, dengan adanya Gerakan Rereongan Poe Ibu maka warga menjadi dua kali menyumbang.
Baca juga: Nominal Fantastis yang Akan Terkumpul dari Program KDM Rp 1.000/Hari, Capai Miliaran Jika ASN Ikut
"Yang emak gagal paham karena di Surat Edaran tidak ada bahasa yang sudah berjalan yang mengikuti mekanisme ini. Emak pikir itu teh jadi dua, yang Rereongan yang sudah berjalan di ini juga, yang ini juga," katanya dikutip dari Youtube Dedi Mulyadi.
KDM (Kang Dedi Mulyadi) menegaskan bahwa dirinya sudah berulangkali menjelaskan soal gerakan tersebut.
"Masa di Youtube tidak lihat pidato saya beberapa kali menjelaskan," katanya.
"Saya searchingnya di TikTok, saya salah," kata Irna.
Baca juga: Balasan Dedi Mulyadi Dituduh Palak Pelajar Rp 1.000 Sehari, Ibu-ibu yang Nunggak BPJS Jadi Contoh
Dedi menekankan sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Irna harusnya mengkonfirmasi lebih dulu semua informasi yang diterima.
"Emak itu ASN, ASN itu kalau ada edaran dari Gubernur tanyakan ke camatnya, camatnya kan bisa tanya ke Bupati. Bupatinya setiap hari WA saya terus," katanya.
Emak Gacor bernama lengkap Irma Kusuma.
Dia ternyata merupakan seorang ASN.
Bahkan dia juga sudah golongan Golong IVA.
Irna kini menjabat sebagai Irna Kusuma Kasie Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kecamatan Pangandaran.
Emak Irna Pangandara memiliki followers di TikTok sebanyak 18 ribuan.
Dedi Mulyadi menegaskan, seorang ASN beda dengan LSM dan buzzer.
Dengan begitu menurut Dedi, harusnya Irna lebih dulu mengkonfirmasi sebelum menyebarkan informasi.
"Kalau ASN beda dengan LSM, beda dengan buzzer, beda dengan influencer, jadi kalau ada hal karena ini edaran dari gubernur ditanyakan dulu baru diceritakan," katanya.
"Iya pak, mohon maaf pak,. Khilaf. Pemahaman saya mah jadi ada dua kegiatan," timpal Irna.
Baca juga: Yai Mim Adukan Kelakuan Ketua RW ke Dedi Mulyadi, Sekongkol dengan RT Saat Konflik dengan Sahara
Dedi Mulyadi mengatakan maksudnya membuat Gerakan Rereongan Poe Ibu agar pemerintah daerah membuka pos pengaduan, seperti di Lembur Pakuan.
"Itu kan diselenggarakan di setiap RT, RW, kelurahan, kecamatan, bupti, agar para bupati RT RW camata membuka ruang pengaduan," katanya.
Setelah selesai bertemu, kini tersebar video Irna Pangandaran pamer amplop dari Dedi Mulyadi.
Dalam video Irna tampak berada dalam mobil.
Dia memakai kerudung warna biru, merah, putih, sama persis seperti di video saat bertemu Dedi Mulyadi.
Ia kemudian memarken amplop biru, merah, putih bergambar foto Dedi Mulyadi.
"Kandel ceu, kandel, amplonya juga kandel. (tebal ceu, tebal, amplopnya juga tebal)," kata Irna.
Ia bahkan membuka lalu mengeluarkan uang gepokan dari dalam amplop tersebut.
"Liat mau dibuka sama saya ini amplopnya berapa, pokoknya di kipit-lipit banyak banget ceu," kata Irna Pangandaran.
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :
Aktivis Kena Teror Gara-gara Isu Truk Tambang di Bogor, Dedi Mulyadi Pasang Badan: Ini Ultimatum! |
![]() |
---|
Bisikan Takmir Masjid ke Dedi Mulyadi Usai Diusir Balik Yai Mim, Pak RW Pertanyakan Tujuan KDM |
![]() |
---|
Nominal Fantastis yang Akan Terkumpul dari Program KDM Rp 1.000/Hari, Capai Miliaran Jika ASN Ikut |
![]() |
---|
Balasan Dedi Mulyadi Dituduh Palak Pelajar Rp 1.000 Sehari, Ibu-ibu yang Nunggak BPJS Jadi Contoh |
![]() |
---|
Yai Mim Adukan Kelakuan Ketua RW ke Dedi Mulyadi, Sekongkol dengan RT Saat Konflik dengan Sahara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.