Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Dedi Mulyadi Terlanjur Lawan Purbaya, Kini Ancam Pecat 3 Pejabat Jabar Gara-gara Rp 4,17 Triliun

Dedi Mulyadi Terlanjur Malu ke Purbaya, Kini Ancam Pecat 3 Pejabat Jabar Gara-gara Rp 4,17 Triliun

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas.com/TikTok KDM
JABAR PUNYA UANG RP 4 TRILIUN - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (KIRI). Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KANAN). Dedi Mulyadi Mulai Nurut ke Purbaya Yudhi Sadewa, 3 Pejabat Jabar Terancam Dipecat Gara-gara Dana Rp 4 Triliun 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengancam memecat tiga pejabat jika temuan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terbukti. Hal tersebut dilakukan setelah KDM gagal meladeni Purbaya.

Purbaya tak tinggal diam setelah ditantang Dedi Mulyadi untuk membuktikan temuan data dana pemerintah daerah yang belum terpakai dan mengendap di perbankan.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa memaparkan data dari Bank Indonesia hasil akumulasi simpanan daerah sampai akhir September 2025 mencapai Rp 234 triliun.

Dari data tersebut salah satu daerah yang memiliki simpanan tertinggi di deposito Bank Indonesia adalah Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 4,17 triliun.

Namun begitu Dedi Mulyadi membantah data tersebut.

Ia mengatakan uang Pemprov Jabar di Bank Jabar sebesar Rp Rp 2.380.930.534.522.

"Ini kondisi kasnya, di kasnya tidak ada sertifikat deposito Rp 4,1 triliun. Jadi kalau ada yang menyatakan ada uang Rp 4,1 triliun yang tersimpan dalam bentuk deposito, serahin datanya ke saya," katanya.

"Soalmya saya bolak-balik ke BJB nanyain, kumpulin staf, marahin staf ternyata tidak ada ada. Di dokumen kasda juga tidak ada," tambah KDM.

Menurutnya mudah membuktikan data Menkeu dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

"Gampang yang begitu tinggal BPK periksa aja kas daerah nanti ketahuan memang ada atau tidaknya," katanya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tak mau disuruh-suruh oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

Purbaya bahkan curiga bahwa Dedi telah dibohongi oleh anak buahnya.

Baca juga: Gagal Suruh Menteri Keuangan Kerja Buktikan Rp 4 T, Dedi Mulyadi Ancam Anak Buah : Saya Berhentikan

"Tanya aja ke bank sentral itu kan data dari sana. Harusnya dia cari. Kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia," katanya.

"Saya bukan pegawai pemda jabar, kalau dia mau periksa, periksa aja sendiri. Itu data dari sistem monitoring BI yang dilaporkan setiap minggu sekali, ada contrengan. Jadi jangan pak Dedi nyuruh saya kerja," kata Purbaya Yudhi Sadewa.

Atas hal tersebut, Dedi Mulyadi semakin gencar mencari dana yang dimaksud Purbaya.

Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tantang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Minta Bukti Deposito

"Saya akan terus melakukan langkah penanganan secara sungguh-sungguh," katanya.

Ia melakukan tiga kegiatan untuk membuktikan data Menkeu Purbaya.

"Saya mengumpulkan seluruh pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk bertanya mereka itu berkata jujur data dan fakta atau berbohong," katanya.

Lalu KDM juga akan bertemu Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengkonfirmasi data yang dimaksud.

"Saya bertemu Kemendagri untuk memastikan data yang dimiliki Kemendagri," katanya.

Terakhir Dedi Mulyadi bertemu pimimpinan Bank Indonesia untuk meminta penjelasan perihal data yang dipaparkan Purbaya.

"Saya bertemu pimpinan Bank Indonesia untuk menanyakan sumber data tersebut," katanya.

Dedi Mulyadi kini manut ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa soal anak buahnya.

Jika memang ada anak buah yang bohong, Dedi akan langsung memecat.

Baca juga: Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Tantang Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Minta Bukti Deposito

"Saya bersikap tegas apabila ada staf saya berbohong tidak fakta dan data sesungguhnya, menyembunyikan data yang seharusnya diketahui masyarakat dan terbuka, saya tidak akan segan-segan, saya berhentikan pejabat itu," katanya.

Setidaknya ada tiga pejabat Pemprov Jabar yang terancam dipecat jika data Purbaya benar.

"Komitmen saya untuk menjaga integritas keuangan di Pemprov Jabar. Mau Sekda salah, mau Kepala Badan Pengelola Keuangannya salah, mau Kepala Pendapatan Daerahnya salah, siapapun yang tidak memiliki integritas pasti saya berhentikan," kata Dedi Mulyadi.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved