Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Postingan Dosen Cantik Sebelum Tewas di Jambi, Termakan Rayuan Polisi Berondong : Kuburan Tah Aku

Postingan Dosen Cantik Sebelum Tewas di Jambi, Termakan Rayuan Polisi Berondong : Kuburan Tah Aku

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
Facebook Erni
DOSEN CANTIK DIBUNUH POLISI - Erni Yuniati korban pembunuhan (KIRI). Bripda Waldi Adiyat pelaku pembunuhan (KANAN). Postingan Dosen Cantik Sebelum Tewas di Jambi, Termakan Rayuan Polisi Berondong 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Erni Yuniati dosen cantik di Jambi ternyata sempat membuat postingan sebelum tewas. Sepertinya, Erni telah termakan rayuan oknum polisi berondong.

Erni Yuniati (37) ditemukan tewas dalam rumah dinasnya di Perumahan Al Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi.

Jasadnya ditemukan Sabtu (1/11/2025).

Erni merupakan dosen Akademi Keperawatan di Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.

Penemuan jasad Erni bermula dari teman-temannya yang curiga karena korban tak ada kabar.

Dia juga tidak masuk kerja.

Ketika dicek, teman-teman menemukan Erni tak bernyawa di atas kasur.

Ia ditemukan dengan kondisi hanya mengenakan pakaian dalam, dan kaki ditutup sarung.

Baca juga: Pengakuan Polisi Muda Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Beraksi Usai Makan Malam, Nyamar Pakai Wig

Hasil visum ditemukan sejumlah luka akibat kekerasan.

Terdapat pula indikasi kekerasan seksual.

Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono mengatakan Erni menjadi korban pembunuhan.

Erni dibunuh oleh Bripda Waldi Adiyat.

Pelaku masih berusia 22 tahun.

Waldi merupakan seorang Bintara yang tugas di Propam Polres Tebo.

POLISI BUNUH DOSEN - Dosen cantik Erni Yuniati (KIRI). Polisi muda Bripda Waldi (KANAN). Pengakuan Polisi Muda Bunuh Dosen Cantik di Jambi
POLISI BUNUH DOSEN - Dosen cantik Erni Yuniati (KIRI). Polisi muda Bripda Waldi (KANAN). Pengakuan Polisi Muda Bunuh Dosen Cantik di Jambi (Ist)

Meski usianya terpaut 15 tahun, namun Waldi berpacaran dengan Erni Yuniati.

"Hubungan pribadi, ada kaitannya keuangan kemudian ada juga di situ hubungan asmara. Kebetulan memang antara korban dengan pelaku ini ada ikatan asmara," katanya.

Menurut Eko, Waldi masih belum memiliki istri.

"Pelaku belum berkeluarga karena umurnya masih 22 tahun," katanya.

Eko merinci bahwa Waldi dan Erni sempat pergi makan bersama.

"Berawal dari masih bersamanya antara pelaku dan korban masih makan bareng di Kota Bungo," katanya.

Saat tengah malam, 23.30, keduanya masuk ke dalam rumah Erni.

"Jam 11.30 malam mereka berdua masuk rumah korban. Masih tidak ada suatu percekcokan atau perselisihan," katanya.

Namun saat pagi kata Eko, seorang saksi merasa janggal dengan balasan chat dari nomor Erni.

"Sampai dengan pagi itu kita dapatkan komunikasi antara korban dengan teman korban sudah tidak, menurut saksi ini bukan lagi korban yang menjawab," katanya.

Polisi mengungkap bahwa chat tersebut dibalas Waldi.

"Jadi handphone sudah di tangan pelaku," katanya.

Baca juga: Pengakuan Polisi Muda Bunuh Dosen Cantik di Jambi, Beraksi Usai Makan Malam, Nyamar Pakai Wig

Tersebar tangkapan layar dari postingan terakhir Erni sebelum tewas dibunuh Waldi.

Dalam postingannya, Erni menuliskan sejumlah rayuan.

"Kamu rumah terakhirku. Lah, kuburan tah aku iki ?" tulis Erni.

Selain itu ada pula rayuan lainnya.

"Jangan jauh-jauh ya dari aku. Lah, hotspot ta aku iki ?" tulis Erni.

Polisi hingga kini masih belum bisa memastikan motif di balik pembunuhan Erni.

"Sampai saat ini kami masih mendalami apa motif selain itu. Pertama hubungan pribadi, hubungan asmara yang sudah terbangun lama," katanya.

Menurutnya Waldi juga mengaku membunuh Erni karena terdesak masalah utang.

"Salah satu ya juga ada masalah ekonomi yang disebutkan oleh pelaku. Tapi ini kan pengakuan pelaku, dia mempunyai urusan uang utang ke si korban," katanya.

Ada pula rumor menyebutkan bahwa Erni menolak kembali menjalin hubungan hingga membuat Waldi marah.

"Motif lainnya masih kami dalami," katanya.

Namun begitu Waldi bukan hanya membunuh, dia juga membawa kabur barang milik Erni.

Waldi membawa kabur mobil Honda Jazz putih, motor PCX merah, serta handphone milik Erni.

""Rambut palsu digunakan setelah kejadian. Ada tetangga yang punya CCTV namun tidak mengarah ke tempat rumah korban, jadi di situ saksi yang kami konfirmasi ada seorang laki-laki siang hari keluar dari rumah itu dengan menutup pintu depan dengan kunci, ciri-cirinya menggunakan rambut palsu atau wig, digunakan sebagai untuk mengaburkan identitas pelaku," katanya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved