Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Terima Hukuman MKD DPR, Ahmad Sahroni Serang Balik Penjarah Rumah : Boro-boro Bayar Pajak

Terima Hukuman MKD DPR, Ahmad Sahroni Serang Balik Pelaku Penjarah Rumah : Mereka Nunggu Sembako

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Ardhi Sanjaya
TikTok awi/Instagram Ahmad Sahroni
AHMAD SAHRONI TERIMA HUKUMAN MKD - Ahmad Sahroni saat hadir di tengah tetangga (KIRI). Ahmad Sahroni hadiri sidang MKD DPR (KANAN). Terima Hukuman MKD DPR, Ahmad Sahroni Serang Balik Pelaku Penjarah Rumah : Mereka Nunggu Sembako 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ahmad Sahroni menerima hukuman dari Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) atas kesalahan yang dilakukannya. Gara-gara ucapannya, Sahroni sampai membuat gaduh.

Rumahnya bahkan dirusak dan dijarah.

Perlu diingatkan lagi Sahroni merupakan salah satu anggota DPR RI yang disorot karena pernyataannya.

Saat menanggapi isu pembubaran DPR RI, Sahroni berpandangan bahwa orang yang membawa isu tersebut bermental tolol.

"Mental manusia yang begitu adalah mental orang tertolol sedunia. Catat nih, orang yang cuma bilang bubarin DPR itu adalah orang tolol sedunia. Kenapa? Kita nih memang orang semua pintar semua? Enggak bodoh semua kita," kata Sahroni.

Atas ucapannya itu Ahmad Sahroni dilaporkan ke MKD DPR.

Ketua MKD DPR Nazaruddin Dek Gam menilai ucapan Sahroni tidak pantas.

"Teradu Saudara Sahroni atas teradu, ucapannya atau pernyataan langsung di hadapan publik dengan menggunakan diksi yang tidak pantas," katanya.

VIRAL AHMAD SAHRONI: Akhirnya Ahmad Sahroni speak up soal isu dirinya kabur setelah satu bulan penjarahan. Sahroni curhat ke aktivis Ferry Irwandi.
VIRAL AHMAD SAHRONI: Akhirnya Ahmad Sahroni speak up soal isu dirinya kabur setelah satu bulan penjarahan. Sahroni curhat ke aktivis Ferry Irwandi. (Instagram Ahmad Sahroni)

Wakil Ketua MKD DPR Adang Daradjatun membacakan hasil putusan terhadap Sahroni.

MKD memutuskan menghukum Sahroni dengan menonaktifkannya dari DPR RI selama enam bulan.

"Menghukum teradu 5 Ahmad Sahroni non-aktif selama 6 bulan berlaku sejak tanggal putusan ini dibacakan yang dihitung sejak penonaktifan sebagaimana keputusan DPP Nasdem," katanya.

Lewat akun media sosialnya, Ahmad Sahroni menanggapi hukuman yang dijatuhkan padanya.

Baca juga: Akhirnya MKD Beri 3 Hukuman Berbeda ke Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Patrio, Nasib Uya Kuya Mujur

Sarhoni mengaku lapang dada menerima sanksi tersebut.

"Trimakasih kepada hakim MKD yg telah menghukum saya," kata Ahmad Sahroni.

Dia mengatakan mengambil hikmah dari segala kejadian yang menimpanya.

"Saya terima dan Saya ambil Hikmah serta pelajaran kedepan lebih baik lagi aminn," katanya.

Parta NasDem juga menonaktifkan Sahroni sebagai bendahara umum.

Baca juga: Gw Ga Kabur Kata Ahmad Sahroni Usai Sebulan Menghilang, Akhirnya Blak-blakan Soal Penjarahan

Sahroni mengaku bahwa ucapan kasar itu sebenarnya bukan ditujukan pada masyarakat Indonesia.

"Memang saya mengatakan tolol bapak ibu, bukan pada masyarakat, saya gak bilang bahwa masyarakat tolol gak sama sekali," katanya seperti dikutip dari video TikTok awi.wajo.

Menurutnya hal tersebut merupakan framing jahat yang dibentuk seseorang tak bertanggung jawab.

"Itu framing yang dilakukan oleh orang-orang, entah siapa orangnya akhirnya membenci begitu hebatnya pada saya," katanya.

Akibatnya anak dan istri Sahroni sampai terkena imbasnya.

"Anak istri saya disumpahin, anak jahanam durkaha segala macam," katanya.

Ahmad Sahroni bahkan baru muncul minggu-minggu ini setelah rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dirusak dan dijarah pada Sabtu (30/9/2025).

"Kenapa saya baru hadir pagi hari ini ? Semua orang membenci saya, semua orang mencari saya, bapak ibu, saya Alhamdulillah tidak koruspi tapi dianggap rumah ini adalah duit rakyat dari hasil pajak," katanya.

Sahroni bahkan menyebut orang-orang yang menjarah rumahnya juga tidak membayar pajak.

"Saya yakin tuh orang-orang yang teriak itu boro-boro bayar pajak, pasti nunggu sembako juga," katanya.

Baca juga: Heboh Cerita Ahmad Sahroni Sembunyi 7 Jam di Toilet Saat Penjarahan, Kemunculan Terbarunya Disorot

Dia menyayangkan konteks politik yang sebenarnya justri tidak dipahami para pelaku.

"Lonteks politik di dalam ruang pubik diframing orang yang gak ngerti kondisinya," kata Ahmad Sahroni.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved