Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Ledakan di SMAN 72

Ini Makna dari 6 Tulisan di Senjata Milik Pelaku Ledakan SMAN 72, Tiru Teroris Ternama di Dunia

Inilah makna dari 6 tulisan yang ada di senjata mainan milik terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta. Pengamat terorisme sampai angkat bicara.

Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
istimewa
LEDAKAN DI SMAN 72 - Aktivitas FN terekam CCTV sebelum ledakan di SMAN 72 Jakarta. Polisi pastikan dia siswa, motif masih didalami. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Inilah makna dari enam tulisan yang ada di senjata mainan milik FN, terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta.

Seperti diketahui, polisi menemukan senjata mainan di lokasi yang berdekatan dengan TKP ledakan di sekolah kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara itu, Jumat (7/11/2025).

Tepat di sebelah senjata mainan bertuliskan beberapa tulisan tersebut, polisi juga menemukan FN, seorang Siswa kelas XII yang belakangan diketahui adalah terduga pelaku ledakan.

Saat ditemukan, FN dalam kondisi tak sadarkan diri dengan kepala berdarah dan tubuh lemas.

Kini FN masih dirawat intensif di rumah sakit usai sebelumnya menjalani tindakan operasi akibat terkena ledakan.

Kabarnya sejak Sabtu (8/11/2025), kondisi FN sudah berangsur stabil dan pulih.

Makna dari tulisan di senjata pelaku

Sementara terduga pelaku masih menjalani perawatan, kasus ledakan yang disebabkan oleh FN itu masih diselidiki pihak kepolisian.

Termasuk dengan beberapa barang temuan milik terduga pelaku yang ditemukan di TKP.

Salah satunya yang paling menyita perhatian publik adalah senjata mainan diduga milik FN.

Sebab di senjata mainan tersebut tertulis beberapa nama asing hingga tulisan bertemakan teori konspirasi.

Apa maknanya?

1. For Agartha

Tulisan pertama yang tertulis di senjata pelaku dan disorot publik adalah 'For Agartha'.

Belakangan diketahui bahwa For Agartha merupakan slogan supremasi dari kaum kulit putih.

Namun sejatinya, Agartha adalah istilah yang ada di mitologi esoterik alias teori bumi berongga.

Agartha dianggap sebagai tempat peradaban murni yang tersembunyi di dalam bumi.

Tapi mitos soal Agartha itu justru diadopsi oleh ekstremis sayap kanan global sebagai supremasi kulit putih dan simbol tatanan dunia murni.

Orang-orang yang mempercayai Agartha menganggap keberadaannya terancam akibat globalisme, keberagaman dan imigrasi dari penduduk bumi.

LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Penampakan senjata di SMAN 72 Jakarta (KIRI). Masjid lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta (KANAN). Ledakan di SMAN 72 Jakarta Saat Komat Shalat Jumat, Ditemukan Senjata, Siswa Lihat Sosok Mencurigakan
LEDAKAN DI SMAN 72 JAKARTA - Penampakan senjata di SMAN 72 Jakarta (KIRI). Masjid lokasi ledakan di SMAN 72 Jakarta (KANAN). Ledakan di SMAN 72 Jakarta Saat Komat Shalat Jumat, Ditemukan Senjata, Siswa Lihat Sosok Mencurigakan (Youtube Kompas TV)

2. 14 words

Selanjutnya, tulisan yang disorot di senjata tersebut adalah 14 Words.

14 words berasal dari slogan supremasi kulit putih yang kerap dikaitkan dengan gerakan terorisme di Amerika Serikat.

14 sendiri berasal dari jumlah kata di slogan para terorisme di AS yakni 'We must secure the existence of our people and a future for white children'.

Slogan tersebut dibuat oleh anggota kelompok ekstrem kanan bernama David Lane.

Slogan itu belakangan menjadi kode dari kelompok rasis, neo nazi dan ekstremis sayap kanan di AS.

3. Brenton Tarrant

Lalu tulisan ketiga yang juga tak kalah disorot di senjata mainan pelaku adalah nama Brenton Tarrant.

Brenton Tarrant ternyata adalah pelaku penembakan massal di dua Masjid Selandia Baru, Christchurch di tahun 2019.

Akibat perbuatannya, Brenton membunuh 51 orang serta membuat 89 orang jamaah masjid terluka.

Lantaran aksinya itu, Brenton pun ditangkap polisi dan hingga kini masih mendekam di penjara.

4. Luca Traini

Nama kedua di senjata yang ditulis terduga pelaku yakni Luca Traini ternyata tak beda jauh dengan sosok Brenton Tarrant.

Luca adalah seorang Neo Nazi asal Italia yang merupakan pelaku penembakan massal Macerata tahun 2018.

Luca nekat menembaki enam imigram berkulit hitam asal Afrika kala itu.

Sosok Luca jadi sorotan karena saat ditangkap ia bersikap hormat fasis dan mengenakan bendera Italia.

Akibat perbuatannya itu Luca Traini divonis penjara selama 12 tahun.

5. Alexandre Bissonnette

Nama ketiga yang juga tertulis di senjata FN adalah Alexandre Bissonnette.

Rupanya Alexandre Bissonnette juga merupakan pelaku penembakan massal di masjid.

Ia nekat melakukan penembakan di Quebec Kanada tahun 2017 yang menyebabkan enam orang meninggal dunia.

Alexandre Bissonnette dikenal sebagai seorang anti imigran dan penganut Islamofobia.

Atas perbuatannya itu, Alexandre Bissonnette pun dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan.

Baca juga: Profesi Orang Tua Terduga Pelaku Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Numpang Tinggal di Tempat Bos

6. Natural Selection

Terakhir, tulisan yang tertulis di senjata mainan milik terduga pelaku adalah natural selection.

Natural Selection merupakan Teori Darwin yakni mekanisme evolusi yang mendorong spesies untuk menjadi lebih beradaptasi dengan lingkungannya.

Kata pengamat terorisme

Terkait dengan makna dari tulisan di senjata mainan milik terduga pelaku, Pengamat Terorisme mengurai analisa.

Pengamat Terorisme Ridwan Habib menyebut bahwa terduga pelaku sedang melakukan tindakan yang meniru para terorisme ternama di dunia.

Hal itulah yang membuatnya menuliskan nama-nama para teroris tersebut di senjata mainannya.

"Kalau dilihat dari situ kan pelaku ini mencoba melakukan mirroring atau men-copy tindakan yang pernah dilakukan orang-orang itu, yang dia tuliskan di senjata mainan ini," kata Ridwan Habib dilansir dari tayangan youtube metro tv news.

Dianalisa Ridwan, terduga pelaku ledakan tengah mengalami kegelisahan atas isu yang ia dalami sendiri.

Karenanya di fase pencarian jati diri, terduga pelaku justru menyamakan dirinya dengan karakter para teroris tersebut.

"Ini memang klop dengan teori psikologi, ketika seseorang mengalami kegelisahan, dia akan mencari pelampiasan kemudian dari sana dia mencari cara untuk meniru orang-orang yang dianggap sesuai dengan karakter dia," imbuh Ridwan.

"Dalam teori kontra terorisme ada teori namanya The Salad Theory, salad itu seperti kita makan salad ada tomat, seledri, ada selada, nah itu sama, dia mencari referensi, dia nemu ada Brenton Tarrant, Alexandre Bissonnette, dan yang lainnya, kemudian dia terinspirasi dari situ," sambungnya.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved