Atap Sekolah Ambruk

Pengakuan Kepsek SMKN 1 Cileungsi Bogor Sebelum Sekolahnya Ambruk, Sudah Minta Bantuan Sejak Lama

Kepala SMKN 1 Cileungsi Bogor Meisye Yeti mengatakan, atap ini ambruk saat ada kegiatan aktifitas belajar mengajar.

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: khairunnisa
Dok BPBD Kabupaten Bogor
ATAP SEKOLAH AMBRUK: Video momen siswi SMKN 1 Cileungsi Bogor mengurai curhatan saat menyaksikan sendiri sekolahnya ambruk pada Rabu (10/9/2025). Pihak sekolah akhirnya buka suara 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CILEUNGSI - Terungkap fakta di balik insiden atap bangunan sekolah SMKN 1 Cileungsi Kabupaten Bogor ambruk pada Rabu (10/9/2025).

Kepala SMKN 1 Cileungsi Bogor Meisye Yeti mengatakan, atap ini ambruk saat ada kegiatan aktifitas belajar mengajar.

“Kejadiannya sekitar pukul 09.15, saat aktivitas pembelajaran berlangsung,” kata Meisye kepada TribunnewsBogor.com di SMKN 1 Cileungsi.

Semua bangunan kelas terdampak pasca atap ini ambruk.

Saat kejadian, kelas 12 sedang mendapat pembekalan persiapan penyaluran ke industri.

“Ya, kelas 12 sedang PKL. Itu program fasilitasi dari sekolah untuk persiapan siswa di industri,” ujarnya.

Meisye melanjutkan, atap dan bangunan ini ternyata berusia 10 tahun.

Namun, diakui Meisye, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan perawatan sebelum atap ini ambruk.

Sejak tahun 2020, pihak sekolah rutin melakukan pengecekan dan terakhir tahun 2023 pernah mengajukan bantuan.

“Kami juga sudah mengajukan permohonan bantuan revitalisasi atau DAK. Rencana perbaikan sudah ada sejak sebelum kejadian. Namun dana BOS hanya bisa digunakan untuk perbaikan ringan. Untuk kerusakan sedang atau berat, sekolah menunggu bantuan dari pemerintah pusat atau Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujarnya.

ATAP SEKOLAH AMBRUK - Penampakan atap ambruk di SMKN 1 Cileungsi Bogor pada Rabu (10/9/2025).
ATAP SEKOLAH AMBRUK - Penampakan atap ambruk di SMKN 1 Cileungsi Bogor pada Rabu (10/9/2025). (TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat)

Pihak sekolah menunggu instruksi langsung dari Pemprov Jabar terkait atap ambruk ini apkah langsung diperbaiki atau tidak.

“Saya belum tahu, karena itu kewenangan pemerintah provinsi. Kami menunggu instruksi dari mereka,” tandasnya.

Baca juga: Data 31 Korban Atap Sekolah SMKN 1 Cileungsi Ambruk, 2 Guru Ikut Terluka

Kata Bupati Bogor

Sementara itu, Bupati Bogor Rudy Susmanto meninjau langsung ke SMKN 1 Cileungsi pasca atapnya ambruk pada Rabu (10/9/2025).

Ia memastikan semua pelajar yang menjadi korban sudah ditangani dengan baik.

Terkait jumlah korban, 36 siswa sempat dilarikan ke rumah sakit.

“Sebagian sudah pulang. Saat ini hanya tersisa 7 siswa yang masih dirawat di rumah sakit. Mudah-mudahan kondisi mereka segera membaik,” kata Rudy di SMKN 1 Cileungsi.

Selain itu juga, ia memastikan tahapan pemberian trauma healing bagi siswa-siswi dilakukan dengan baik. 

Jika ada siswa yang membutuhkan pendampingan khusus, Pemerintah Kabupaten Bogor siap mendatangi rumah mereka.

Baca juga: Kayak Mimpi Curhat Siswa SMKN 1 Cileungsi Bogor Saksikan Sekolahnya Ambruk, Ngadu ke Dedi Mulyadi

Ia menegaskan, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) harus tetap berjalan.

Namun pada besok, sambung Rudy, para pelajar belajar di rumahnya masing-masing.

“Besok belum memungkinkan untuk langsung melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kami ingin memberi waktu agar kondisi psikologis siswa pulih sehingga mereka nyaman beraktivitas kembali di sekolah,” ujarnya.

Permasalahan atap ambruk ini akan diselesaikan oleh Pemprov Jawa Barat sebab kewenangan SMK di bawah Pemprov.

“Saya, Wakil Bupati, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah hanya memastikan masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya siswa-siswi yang terdampak, mendapatkan layanan kesehatan terbaik dan fasilitas pendidikan agar proses belajar tidak terhenti,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved