Siswa Keracunan MBG

Menunggu Hasil Uji Lab, Penyebab Dugaan Keracunan MBG di SMPN 1 Jonggol Bogor Masih Didalami

Camat Jonggol, Andri Rahman mengatakan, saat ini sampel makanan berupa telur balado dan capcay sedang dilakukan uji laboratorium.

|
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
Ilustrasi siswa SMPN 1 Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor meracunan makan bergizi gratis di sekolah, Rabu (24/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, JONGGOL - Penyebab dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang dialami empat siswa SMPN 1 Jonggol Bogor masih dalam penyelidikan.

Camat Jonggol, Andri Rahman mengatakan, saat ini sampel makanan berupa telur balado dan capcay sedang dilakukan uji laboratorium.

"Sampel makanan kemarin sudah dibawa ke lab Pemda Kabupaten Bogor untuk cek lab," ujarnya, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, pengujian tersebut sangat diperlukan untuk mengungkap penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.

Pasalnya, kata dia, dari 1.186 siswa yang mengonsumsi MBG hanya empat orang yang merasakan gejala seperti mual, muntah, dan pusing.

Terlebih, tiga siswa di antaranya telah dipulangkan setelah mendapatkan penanganan medis, sementara satu siswa lagi masih menjalani perawatan di puskesmas.

"Maka ketika bicara iya dan tidaknya belum bisa dipastikan. Apakah benar atau tidak, karena ketika benar ya harus benar itu informasi keracunan, ketika tidak ya tidak," katanya.

Sebelumnya diberitakan, empat siswa SMPN 1 Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG).

Keempat siswa yang terdiri dari tiga siswa kelas VIII dan satu siswa kelas VII itu menunjukkan sejumlah gejala usai mengonsumsi hidangan MBG di sekolah.

Camat Jonggol, Andri Rahman membenarkan adanya insiden tersebut di wilayahnya pada Selasa (23/9/2025).

"Yang kita dapatkan mual, muntah dan pusing itu gejalanya," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (24/9/2025).

Ketiga siswa yang diduga keracunan MBG tersebut langsung dilarikan ke Puskesmas Jonggol guna mendapatkan penanganan.

Setelah dilakukan penanganan oleh petugas medis, ia mengatakan ditemukan adanya indikasi lain yang mempergaruhi kondisi kesehatan siswa tersebut.

"Anak-anak yang 4 orang itu ada indikasi bahwa ternyata yang 1 tipes dan 3 lagi ada yang sebelumnya dia sakit, ada juga yang mungkin dari perjalanan jauh karena itu info dari orang tuanya," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved