Respons Keluhan Warga, Tumpukan Sampah di Parung Langsung Dibersihkan DLH Kabupaten Bogor
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Agus Budi mengatakan bahwa keluhan tersebut telah ditindaklanjuti
Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, PARUNG - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor merespons keluhan warga terkait tumpukan sampah di RT 4/4, Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung.
Kabid Pengelolaan Persampahan DLH Kabupaten Bogor, Agus Budi mengatakan bahwa keluhan tersebut telah ditindaklanjuti pihaknya.
Ia menyebut tim dari unit pelaksana teknis (UPT) persampahan di wilayah tersebut sudah turun tangan melakukan pengangkutan.
"Terkait sampah di Parung, tadi udah saya kirim ke Ka UPT untuk ditindaklanjuti. Sekarang sudah dibersihkan sama UPT Parung," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Sabtu (27/9/2025).
Sementara itu, Agus Budi menjelaskan terkait mekanisme pengangkutan sampah oleh DLH Kabupaten Bogor disesuaikan dengan kesepakatan masyarakat dalam membayar retribusi.
Dalam permasalahan yang terjadi saat ini, ia mengaku belum mengetahui secara rinci kesepakatan antara pengelola dengan UPT di wilayah tersebut.
Kendati demikian, untuk menyelesaikan permalahan yang terjadi pihaknya segera mengambil tindakan.
"Saya juga belum tahu nih, saya belum tanya sama Ka UPT itu bagaimana penarikannya, apakah ditarik seminggu sekali, apakah sebulan sekali. Tapi untuk sementara, pokoknya saya langsung tindaklanjuti," katanya.
Sebelumnya diberitakan, warga Desa Waru Jaya, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor mengeluhkan adanya tempat pembuangan sampah ilegal di sekitar tempat tinggalnya.
Sampah yang menumpuk tersebut dikumpulkan dari rumah-rumah warga di wilayah RT 4/4 yang dikelola oleh pihak RT setempat.
Salah satu warga, Dilla mengungkapkan bahwa pengelola menarik biaya retribusi sebesar Rp30 ribu per bulan untuk mengelola sampah tersebut.
Akan tetapi, kata dia, sampah tersebut semakin menumpuk karena tidak diangkut secara rutin oleh pengelola yang seharusnya dilakukan setiap minggu.
"Perjanjiannya itu diangkut seminggu tuh 2-3 hari, tapi kenapa diangkutnya itu malah sebulan dua kali, bahkan kadang sekali. Sebenernya sampahnya itu engga terlalu banyak kalau diangkutnya sesuai kesepakatan awal," ujarnya, Sabtu (27/9/2025).
Dilla mengatakan, penempatan sampah di lokasi tersebut pada awalnya hanya bersifat sementara karena tidak ada lahan lain yang dapat dimanfaatkan.
Namun seiring berjalannya waktu kurang lebih setahun ke belakang, sampah-sampah di lokasi tersebut semakin menggunung yang membuat warga resah.
Warga yang tempat tinggal dekat dengan pembuangan sampah tersebut merasa tidak nyaman akan bau tak sedap dan khawatir menjadi sumber penyakit.
"Rumah yg terdampak di sekitar tempat sampah ini ada sekitar 10-15 rumah merasa terganggu banget, apalagi yang berhadapan langsung itu ada yang lagi hamil, ibu menyusui, dan ada lansia," katanya.
Lebih lanjut, ia pun berharap permasalahan sampah ini dapat segera diatasi oleh pihak terkait agar tidak menjadi persoalan lain di kemudian hari.
"Sampah itukan kalau kena hujan atau perubahan cuaca pasti mengendap ke tanah dan benar-benar bau bikin polusi udara gak enak, bikin banyak belatung dan binatang-binatang yang menggerogoti di situ," katanya.
Khawatir Jadi Sumber Penyakit, Warga Parung Bogor Keluhkan Tumpukan Sampah Dekat Pemukiman |
![]() |
---|
DLH Pastikan Tidak Akan Membangun TPS di Jalan Roda Bogor, Pilih Ubah Pola Penjemputan Sampah |
![]() |
---|
Sampah Masih Menumpuk di Gang Belong Jalan Roda Suryakencana Bogor, Warga Minta DLH Bangun TPS |
![]() |
---|
Sampah Menumpuk di Pedestrian Jalan Roda, Warga Minta DLH Kota Bogor Bangun TPS |
![]() |
---|
Santunan untuk Keluarga ASN DLH Kota Bogor yang Wafat Saat Tugas di Galuga, Tabungan hingga Beasiswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.