Jajal Naik Biskita Koridor 5 yang Kembali Beroperasi, Dedie Rachim: Uang Rakyat Kembali ke Rakyat

Koridor 5 dan 6 Biskita Transpakuan Kota Bogor resmi mengaspal kembali mulai hari ini, Senin (6/10/2025).

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
BISKITA TRANSPAKUAN - Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat melaunching kembali Koridor 5 dan 6 Biskita Transpakuan di Halte Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Senin (6/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR UTARA - Koridor 5 dan 6 Biskita Transpakuan Kota Bogor resmi mengaspal kembali mulai hari ini, Senin (6/10/2025).

Wali Kota Bogor Dedie Rachim dan jajaran kepala dinas menjajal langsung Biskita Koridor 5.

Ia mulai naik dari Halte Ciparigi, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, dan turun di Halte BPJS Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Saat di Halte Ciparigi, beberapa warga juga terlihat naik Biskita ini.

Dedie Rachim mengatakan, koridor 5 dan 6 ini sangat ditunggu oleh masyarakat Kota Bogor terutama masyarakat yang tinggal di wilayah Ciparigi dan Parung Banteng.

“Ini setelah kita perjuangkan dari anggaran perubahan tahun 2025. Ada sekitaran Rp13 miliar untuk mengoperasionalkan koridor 5 dan 6 ini,” kata Dedie Rachim di Halte Ciparigi.

Koridor 5 dan 6 ini mulai mengaspal dari pukul 05.00 WIB sampai pukul 21.00 WIB.

Rute koridor ini sama-sama melintasi ruas Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Koridor 5 sendiri dimulai dari Ciparigi-Stasiun Bogor sedangkan Koridor 6 dimulai dari arah Parung Banteng-Stasiun Bogor.

Saat ini total empat koridor Biskita beroperasi di Kota Bogor dengan total unit sebanyak 49 unit.

Untuk total anggaran semuanya yakni sebesar 56 Miliar.

“Ini adalah representasi uang rakyat kembali ke rakyat dalam bentuk transportasi. Yang kalau menurut saya ini sangat memadai,” ujarnya.

Koridor 5 dan 6 ini juga nantinya membantu penumpang yang turun di Stasiun Bogor.

Mereka bisa langsung menggunakan transportasi ini.

“Kenapa ke Stasiun Bogor, karena setiap hari itu di Stasiun Bogor ada 100 ribu penumpang kereta api yang pulang pergi. Dan ini yang harus dilayani dengan sambungan transportasi yang memadai,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved