Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Kontraktor Ngeluh Kesulitan Bahan Baku Dampak Penutupan Tambang di Bogor, KDM: Cari di Tempat Lain

Kontraktor di Kabupaten Bogor mengeluhkan sulitnya mendapat material untuk pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah daerah.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Muammarudin Irfani
PENUTUPAN TAMBANG DI BOGOR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai menemui warga terdampak penutupan sementara operasional tambang di Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Kontraktor di Kabupaten Bogor mengeluhkan sulitnya mendapat material untuk pengerjaan proyek infrastruktur pemerintah daerah.

Hal itu dikarenakan adanya penutupan sementara operasional tambang di wilayah Kecamatan Cigudeg, Rumpin, dan Parungpanjang.

Pasalnya, selama ini penyedia jasa konstruksi mendapat suplay bahan baku dari wilayah tersebut.

Merespons hal itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyani yang memutuskan kebijakan penutupan meminta agar kontraktor mencari cara lain.

Pria yang karib disapa KDM itu meminta penyedia jasa konstruksi untuk mencari tempat lain untuk membeli bahan baku.

"Ya kalau mengeluh kan pasti ada, tapi kan ada wilayah yang buka bukan hanya di situ," ujarnya usai menemui warga terdampak penutupan sementara tambang di Kabupaten Bogor, Senin (3/11/2025).

Ia menegaskan bahwa keluhan tersebut tidak akan mengubah keputusannya untuk mengizinkan tambang kembali beroperasi dalam waktu dekat.

Sebab, alasan penutupan sementara tambang ini merupakan upaya untuk mengatasi keluhan masyarakat yang resah dengan aktivitas tambang khususnya lalu lalang kendaraan besar. 

"Kita kalau hanya denger keluhan satu orang tanpa mempertimbangkan keluhan ribuan orang kan ga adil jadi pemimpin," katanya.

Menurutnya keberadaan tambang di wilayah tersebut saat ini hanya melahirkan disparitas kemiskinan.


KDM menilai, pihak yang diuntungkan dari tambang-tambang tersebut hanyalah para pengusaha, sementara para pekerjanya tidak sejahtera.


"Selama ini mendapat cor bangunan bagus, bangunan megah tapi kan melahirkan kesengsaraan bagi masyarakat, nah saya ingin masyarakat di sekitar tambang ini sejahtera gak, sekarang tiap hari cuman dapet Rp60 ribu kan ini harus segera dibenerin penataan ini," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved