Cuaca Ekstrem, 3.000 Personel Gabungan Disiapkan untuk Antisipasi Bencana di Kabupaten Bogor
Rudy mengajak semua pihak meningkatkan kepedulian, kewaspadaan, dan komitmen bersama dalam upaya mitigasi bencana.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Tsaniyah Faidah
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Sebesar 3.000 personel gabungan disiagakan dalam antisipasi bencana alam di Kabupaten Bogor.
Apel kesiapsiagaan bencana digelar diikuti berbagai instansi, yaitu Pemerintah Kabupaten Bogor, Kodim 0621, Polres Bogor hingga relawan.
Sebab cuaca ekstrem kini tengah mengancam, sementara Kabupaten Bogor memiliki kerawanan bencana yang tinggi.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengapresiasi Kapolres Bogor AKBP Wikha Ardilestanto beserta seluruh jajaran, atas terselenggaranya apel kesiapsiagaan tanggap darurat bencana di wilayah Kabupaten Bogor.
“Ini bukti sinergi antara pemerintah, aparat, dan seluruh unsur masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana," kata Rudy, Rabu (5/11/2025).
Rudy mengajak semua pihak meningkatkan kepedulian, kewaspadaan, dan komitmen bersama dalam upaya mitigasi bencana.
Sementara Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto menjelaskan, kondisi cuaca saat ini cenderung ekstrim dan telah memicu kejadian bencana di beberapa wilayah.
Karena itu, seluruh unsur mulai dari pemerintah daerah, TNI, Polri, hingga masyarakat diminta sigap menghadapi situasi siaga bencana.
Sehingga apabila terjadi sesuatu dapat segera ditangani dengan cepat, tepat, dan menyelamatkan warga terdampak.
“Ada sekitar 3.000 personel gabungan terdiri dari TNI, Polri, pemerintah daerah, dan relawan masyarakat. Wilayah Kabupaten Bogor luas dan penduduknya mencapai lebih dari 5 juta jiwa, sehingga keterlibatan semua unsur menjadi penting,” kata AKBP Wikha.
Kapolres Bogor menuturkan, sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah juga membangun posko-posko tanggap bencana di setiap Polres dan Polsek yang akan terhubung dengan posko pusat di tingkat kabupaten.
Mekanisme ini diharapkan dapat mempercepat penanganan apabila terjadi bencana, dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait.
“Menjaga bumi dan kelestarian hutan merupakan bagian penting dari mitigasi bencana. Di Megamendung sudah ada contoh yang baik tentang bagaimana hutan organik bisa menjadi solusi alami untuk mencegah bencana,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Bogor memiliki potensi bencana, baik longsor, banjir, maupun pergerakan tanah.
Bahkan di wilayah perkotaan pun kerap terjadi banjir akibat curah hujan tinggi.
“Kami akan mendistribusikan rompi khusus bagi para relawan tanggap bencana sebagai bentuk penguatan koordinasi di lapangan. Rompi ini diberikan agar koordinasi penanganan di lapangan lebih mudah dan seluruh masyarakat bisa ikut serta dalam upaya tanggap bencana,” ungkapnya.
| Sederet Cerita Warga Sekitar Jembatan MA Salmun Bogor, dari Cerita Aneh hingga Kejadian Heboh |
|
|---|
| Korban Penganiayaan di Bojonggede Bogor Ditemukan Tanpa Celana, Ini Alasan Pelaku Lucuti Pakaiannya |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Bogor Kamis 6 November 2025: Siang Panas, Potensi Petir, Malam Berawan |
|
|---|
| Alasan Pohon Depan Balaikota Bogor Tak Dipangkas Saat Malam Hari, Ternyata Bukan karena Mistis |
|
|---|
| Masih Eksis Sejak Tahun 1974, Kanung Bogor Tawarkan Roti Konde Legendaris yang Bikin Nostalgia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.