Ternyata Masih Banyak Dapur MBG di Bogor yang Belum Punya Sertifikasi SLHS, Makanannya Terjamin ?

masih banyak dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Gizi Gratis (SPPG) yang masih belum punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi

Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Ardhi Sanjaya
Istimewa/Pemkot Bogor
KERACUNAN MBG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menindaklanjuti laporan dugaan keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) yang dilaporkan pada Rabu (7/5/2025). 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ternyata masih banyak dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Satuan Pelayanan Gizi Gratis (SPPG) yang masih belum punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) di Bogor.

Berdasarkan informasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, baru empat SPPG yang mangantongi SLHS dari 51 SPPG di Kota Bogor.

Sementara di Kabupaten Bogor menurut data dari Dinas Kesehatan, baru 35 SPPG yang mengantongi SLHS dari 163 SPPG yang telah diinspeksi pihak Puskesmas.

Pantauan TribunnewsBogor.com, dapur-dapur MBG di Bogor belum seluruhnya beroperasi.

Seperti di Kota Bogor yang juga terpantau masih ada SPPG yang masih dalam penyelesaian pembangunan.

Bahkan sebelumnya di Kabupaten Bogor juga ada bangunan SPPG yang sudah selesai dibangun namun belum juga beroperasi.

Salah satu pengelola SPPG di Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Taufik, mengatakan bahwa SLHS ini pasti bakal diajukan setelah SPPG beroperasi.

Sementara SPPG yang dikelola Taufik masih belum beroperasi.

"Jadi nanti kalau sudah mau jalan, karyawan ada, baru mengajukan SLHS-nya," kata Taufik kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (13/11/2025).

Taufik memastikan bahwa sebagai pihak yang mengelola salah satu dapur MBG ini akan berusaha mensukseskan program MBG.

Termasuk dengan mematuhi segala aturan yang diterapkan terkait SPPG ini.

Pastinya itu, mendukung dan ikuti aturan yang berlaku," kata Taufik.

Apalagi menurutnya, SPPG ini juga menyerap banyak tenaga kerja.

Membantu mengurangi pengangguran di masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar dapur MBG.

"Kurang lebih kita membutuhkan 47 orang (tenaga kerja SPPG), yang sekarang daftar sudah hampir 100 orang," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved