Ambruknya 2 Bangunan SMK Negeri di Bogor Jadi Sorotan, DPRD Jabar Dorong Adanya Mitigasi Sekolah

Rentetan kejadian ambruknya bangunan sekolah tingkat menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor beberapa minggu ke belakang disorot DPRD Jabar.

Penulis: Muamarrudin Irfani | Editor: khairunnisa
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
SEKOLAH DI BOGOR AMBRUK: Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Dede Chandra Sasmita dorong adanya mitigasi bencana di sekolah, Senin (17/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Rentetan kejadian ambruknya bangunan sekolah tingkat menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Bogor menjadi catatan kelam bagi dunia pendidikan.

Pasalnya kejadian ambruknya atap bangunan SMKN 1 Cileungsi dan SMKN 1 Gunungputri terjadi dalam waktu yang berdekatan yakni pada September dan November 2025.

Bahkan dalam kejadian itu mengakibatkan puluhan korban yang merupakan pelajar di sekolah tersebut luka-luka.

Hal itupun mendapat sorotan dari anggota DPRD Provinsi Jawa Barat karena sekolah menengah atas sederajat merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Dede Chandra Sasmita mengatakan perlunya ada mitigasi terhadap bangunan sekolah khususnya di wilayah Jawa Barat sebagai langkah antisipasi.

Ia pun mendorong agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) membentuk tim khusus untuk melakukan assessment dini sebelum hal buruk terjadi.

Menurutnya apabila BPBD memiliki keterbatasan anggota dalam melakukan mitigasi maka dapat melibatkan relawan yang terlatih.

"Secara pribadi saya menyamapaikan perlu adanya BPBD membentuk relawan mitigasi bencana sekolah," ujarnya di Kantor DPC Demokrat Kabupaten Bogor di Cibinong, Senin (17/11/2025).

Pria yang karib disapa Kang Decan itu menambahkan, forum yang dibentuk harus melibatkan pihak sekolah di dalamnya 

Dengan begitu, kata dia, sekolah dapat mandiri dan bisa melakukan penanganan dini manakala terjadi bencana.

"Forum relawan dibentuk BPBD saya setuju tapi tetap harus melibatkan pihak sekolah karena ketika terjadi bencana di sekolah itulah yang nantinya langsung turun tangan," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved