Menuju KAA ke-71, Delegasi Negara Diajak Dedie Rachim Kenang Konferensi Bogor di Istana Presiden

Sejumlah delegasi negara mengenang perjalanan konferensi asia afrika (KAA) di Kota Bogor, Kamis (20/11/2025).

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Vivi Febrianti
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
JELANG KAA - Wali Kota Bogor Dedie Rachim saat bersama delegasi negara KAA di Balai Kota saat hendak berkeliling di Istana Bogor, Kamis (20/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sejumlah delegasi negara mengenang perjalanan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Kota Bogor, Kamis (20/11/2025).

Hal ini bagian dari rangkaian acara KAA ke-71 yang akan diselenggarakan pada April 2026 mendatang.

Delegasi yang diketahui berasal dari negara Afrika dan India berkeliling langsung ke Istana Bogor ditemani oleh Wali Kota Dedie Rachim.

Istana Bogor sendiri ternyata punya kisah panjang terkait adanya KAA.

Sebelum adanya KAA, lima delegasi negara termasuk Indonesia, menggelar konferensi dengan nama Konferensi Bogor di Istana Bogor.

Dedie Rachim mengatakan, Konferensi Bogor sendiri dilaksanakan pada 28-29 Desember 1954 lalu.

“Namun sebelum Konferensi Asia Afrika digelar, pada 28–29 Desember 1954 ada Konferensi Bogor. Nah, Konferensi Bogor inilah yang kemudian menghasilkan poin-poin pertemuan yang mencetuskan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada April 1955,” kata Dedie Rachim usai berkeliling.

Saat itu hadir lima pimpinan negara dari Indonesia Ali Sastroamidjojo, dari Myanmar U Nu, dari India Mr Jawaharlal Nehru, dari Pakistan Muhammad Ali Jinnah, dan satu lagi dari Sri Lanka. 

Kelima tokoh inilah yang menjadi pencetus Konferensi Asia Afrika.

Pada napak tilas ini, sambung Dedie Rachim mengajak delegasi yang ikut melihat ruangan diselenggarakannya Konferensi Bogor.

“Kondisinya masih terawat, posisi furnitur dan mebel masih sama, beberapa ornamen pun masih dijaga. Bahkan lima bendera di salah satu ruangan saya lupa nama ruangannya masih sama seperti saat para pendahulu kita mencetuskan Konferensi Asia Afrika,” ujarnya.

Lewat hal ini Dedie Rachim mengingatkan,bahwa peran Bogor sudah sejak lama sudah sangat penting. 

Konferensi Bogor menjadi semangat untuk negara-negara didunia.

“Harapannya, semangat Konferensi Bogor ini menjadi semangat kita semua. Semangat yang terus digelorakan sebagai semangat persatuan bangsa-bangsa, semangat anti-imperialisme, anti-kolonialisme, serta semangat memerdekakan diri dan memerdekakan bangsa demi tercapainya kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved