Berhasil Tumbangkan Ahmad Sahroni, Salsa Kini Sentil PDIP Agar Pecat Kader yang Sakiti Hati Rakyat
Diaspora yang sempat menyindir Ahmad Sahroni, Salsa Erwina Hutagalung kini menyentil PDIP agar segera memecat Deddy Sitorus.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Diaspora viral Salsa Erwina Hutagalung kembali jadi sorotan setelah menyentil PDIP di media sosial.
Salsa Erwina menyinggung PDIP agar segera memecat kader partainya yang telah menyakiti hati rakyat.
Sindiran tersebut dilayangkan Salsa setelah ia berhasil menumbangkan sosok Ahmad Sahroni.
Sebelumnya, viral aksi Salsa menantang Ahmad Sahroni untuk berdebat terkait dengan gaji dan tunjangan anggota DPR RI.
Salsa kesal dengan pernyataan Ahmad Sahroni yang menyinggung sosok orang tolol sedunia saat membincangkan kritikan masyarakat terhadap DPR.
Karenanya, Salsa pun terus menantang Sahroni agar berdebat dengannya namun tak ditanggapi serius.
Gara-gara tantangan debat dari Salsa, sosok Sahroni pun ramai disorot publik.
Sebab tak cuma Salsa, masyarakat juga tak terima dengan ucapan Sahroni yang menyinggung warga sebagai sosok tolol.
Hingga akhirnya karir Sahroni sebagai anggota DPR RI pun jatuh.
Baca juga: Penampakan Rumah Baru Iron Man Rp 400 Juta Milik Ahmad Sahroni : Jarvis Apakah Kita Bangkrut ?
Pada Minggu (31/8/2025) kemarin, Ahmad Sahroni resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Keputusan itu disampaikan langsung oleh Partai NasDem.
Sebelum dinonaktifkan, Sahroni juga jadi bulan-bulanan warga.
Pada Sabtu (30/8/2025) rumah Sahroni di Tanjung Priok dijarah gerombolan massa.
Bertubi-tubi ditimpa masalah, hingga kini Ahmad Sahroni belum muncul ke publik sama sekali.

Salsa Erwina sindir PDIP
Berhasil membuat seterunya, Sahroni tak berkutik, Salsa Erwina kini menyoroti PDIP.
Salsa rupanya gusar karena cuma PDIP yang belum mengambil tindakan terhadap kadernya yang juga melukai hari masyarakat.
Sosok kader PDIP yang dimaksud Salsa Erwina adalah Deddy Sitorus.
Ya, beberapa waktu lalu sempat viral ucapan Deddy Sitorus yang menyebut tunjangan rumah Rp50 juta untuk anggota DPR adalah hal wajar.
Tak cuma itu, Deddy pun menyinggung soal gaji DPR yang tak bisa dibanding-bandingkan dengan rakyat.
Namun dalam redaksi kata-katanya, Deddy menyebut rakyat dengan tambahan jelata.
"Anda mencampur adukan masalah, Ketika Anda membandingkan DPR dengan rakyat jelata, katakan tukang becak atau buruh, di situ Anda sesat logika," ucap Deddy Sitorus kepada presenter metro tv news Zilvia Iskandar.
Baca juga: Beda Sikap Istri Ahmad Sahroni dengan Eko Patrio dan Uya Kuya Usai Rumahnya Dijarah, Kini Menghilang
Ucapan Deddy Sitorus itu sontak memicu kemarahan masyarakat di media sosial.
Karenanya kini setelah Sahroni dinonaktifkan oleh partainya, Salsa mendesak agar PDIP melakukan hal serupa.
"PDI Perjuangan, hari ini kita udah melihat beberapa anggota yang pernah berlaku arogan dan menyakiti masyarakat sudah dinonaktifkan oleh partai masing-masing. Tapi sampai saat ini kita masih menunggu bagaimana dengan jawaban kalian terhadap anggota-anggota kalian yang pernah menghina rakyat?" ungkap Salsa Erwina dalam postingannya di Instagram, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (1/9/2025).
Salsa rupanya sangat kesal dengan ucapan Deddy yang menyebut rakyat sebagai kaum jelata.
"Terutama dan paling utama adalah juara dunia manusia paling arogan sedunia yang tidak mau disamakan dengan rakyat jelata yang ngasih dia makan. Jadi, kapan kalian akan segera mengambil tindakan tegas?" pungkas Salsa.
"Semoga kalian pernah dengar ya slogan save the best for the last. Karena kalian lumayan terlambat dalam memberikan aksi, semoga dalam memberikan aksi, kalian muncul, kualitas yang kalian berikan sebagai respon adalah yang terbaik," sambungnya.
Diungkap Salsa, ia ingin agar PDIP bisa bertindak tegas dibanding partai lainnya.
Yakni Salsa berharap agar PDIP memecat Deddy Sitorus.
"Kita bisa belajar dari post sebelumnya, klarifikasi sebelumnya yang diberikan partai politik, lumayan tidak tegas dalam kata-kata dengan kata-kata menonaktifkan, itu enggak terlalu transparan, dan enggak jelas apa artinya. Menonaktifkan di mana, apa fasilitas-fasilitas yang sudah hilang, sampai kapan dinonaktifkan, apakah sama dengan dipecat dan lain-lain?" ungkap Salsa.
"Jadi kita berharap karena kalian sudah merespon paling lama, semoga kalian datang dengan respon yang sangat tegas, pecat sebagai anggota parlemen, pecat sebagai anggota parpol, diharamkan pernah masuk lagi ke partai politik. Yang tegas, yang jelas, yang transparan, yang tidak normatif yang membuat masyarakat bertanya-tanya lagi apa ini artinya dinonaktifkan," sambungnya.
"@pdiperjuangan yuk bisa yuk, yang tegas lugas jelas dan pastikan semua yang menyakiti hati rakyat di PECAT. Kan instruksi sudah jelas dari Presiden dan Ketua Partai udah mendukung," tulis Salsa.
Sementara itu terkait ucapannya yang enggan menyamakan gaji DPR dengan rakyat jelata, Deddy Sitorus sempat mengurai klarifikasi.
Kata Deddy, video pernyataannya itu telah dipotong oleh buzzer sehingga berkonotasi negatif.
Dalam video tersebut memang terkesan Deddy ogah menyamakan gajinya sebagai anggota DPR dengan rakyat biasa yang ia sebut rakyat jelata.
"Di sana video dipotong pernyataan saya seolah-olah jangan samakan DPR dengan rakyat jelata. Dia tidak memasukkan video secara utuh. Host saat itu membandingkan gaji anggota DPR dengan pekerja UMR. Itu kan perbandingan yang tidak setara. Seperti anda membandingkan gaji jenderal dengan prajurit. Itu sesat logika," ungkap Deddy Sitorus seperti dikutip dari Instagram resminya

Kata Deddy, video tersebut sengaja diviralkan oleh buzzer agar dirinya dihujat.
"Sama buzzer ini motong video dibuat seolah-olah hanya pernyataan, jangan samakan DPR dengan rakyat. Oh, jahat banget kalian tapi rendahan sih. (Gara-gara video potingan itu) saya dihajar komentar-komentar buzzer di mana-mana, masya allah," akui Deddy.
Lagipula diungkap Deddy, ia tidak pernah berniat buruk menyebut rakyat sebagai kaum jelata.
Diungkap Deddy, dalam talkshow tersebut memang tidak patut jika gaji DPR dibanding-bandingkan dengan profesi yang lebih rendah.
"Kalau mau bandingkan gaji DPR, bandingkan dong dengan pejabat dari lembaga tinggi lainnya. Misalnya menteri, kapolri, dirjen dan deputi lembaga negara. Masa dibandingkan dengan pekerja UMR," pungkas Deddy Sitorus.
Sosoknya kini jadi sorotan, berikut adalah biodata Deddy Sitorus yang dikenal sebagai politisi ulung di PDIP.
Nama lengkap: Deddy Yevri Hanteru Sitorus
Tanggal lahir: 17 November 1970
Asal daerah: Pematangsiantar, Sumatera Utara
Pendidikan:
- S-1 Sarjana Pertanian, Universitas Simalungun (1996)
- S-2 Master of Arts, Kingston University (2006)
Rekam jejak karir:
- Komisaris Independen PT Berkah Multi Cargo (anak perusahaan Pelindo III) (2017–2019)
- Komisaris Independen PTPN III (Holding), (2017–2019)
- Komisaris Independen PT Waskita Beton Precast (2014–2017)
- South East Asia Researcher IHS - Exclusive Analysis (2013–2018)
- Komisaris PT Optima Consulting Network (2012–2014)
- Indonesia Country Representative Exclusive Analysis (Acquires by IHS) (2011–2013)
- Direktur Eksekutif PT Optima Consulting Network (2010–2012)
- Komisaris PT Takagama (2009–2018)
- Anggota DPR RI PDIP Komisi VI periode 2024-2029
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Penampakan Rumah Baru Iron Man Rp 400 Juta Milik Ahmad Sahroni : Jarvis Apakah Kita Bangkrut ? |
![]() |
---|
Beda Sikap Istri Ahmad Sahroni dengan Eko Patrio dan Uya Kuya Usai Rumahnya Dijarah, Kini Menghilang |
![]() |
---|
Kisah di Balik Nilai Ahmad Sahroni Saat SMP, Sekolah Sambil Cari Uang, Hartanya Kini Dijarah |
![]() |
---|
Postingan Istri Eko Patrio Usai Rumahnya Dijarah, Viona Pernah Protes Suaminya Jadi Anggota DPR |
![]() |
---|
Ikuti Jejak Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Uya Kuya dan Eko Patrio Turut Dinonaktifkan di DPR |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.