Lama Tak Ketemu, Ibunda Tiara Berfirasat Sebelum Anaknya Dimutilasi, Sempat Lakukan Ini Tapi Sia-sia

Setahun tak komunikasi, ibunda Tiara ternyata sempat punya firasat buruk sebelum sang putri dibunuh dan dimutilasi oleh Alvi Maulana.

Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
kolase Surya.co.id
KASUS MUTILASI DI SURABAYA: Foto Alvi Maulana pelaku mutilasi bersama korban, Tiara (kanan) dan ibunda Tiara (kiri) saat menerima jasad sang putri di rumahnya, Mojokerto, Jawa Timur pada Selasa (9/9/2025). Setahun tak komunikasi, ibunda Tiara ternyata sempat punya firasat buruk sebelum sang putri dibunuh dan dimutilasi oleh Alvi Maulana. 

Diakui Alvi, ia nekat menghabisi nyawa sang kekasih karena tak tahan dengan sifat emosional Tiara.

Empat tahun pacaran dan tinggal satu atap layaknya suami istri, Alvi kesal sering dimarahi oleh Tiara.

Hingga pada 31 Agustus 2025, kemarahan Alvi kepada Tiara tak bisa ditahan lagi.

Hal itu karena Alvi dikunciin dari dalam oleh Tiara saat pulang kerja malam hari.

Satu jam tak diperbolehkan masuk kosan, Alvi memendam kekesalannya.

Setelah diperbolehkan masuk ke kosan oleh Tiara, Alvi langsung menuju ke dapur.

Ia mengambil pisau dan sontak membunuh Tiara yang ada di lantai dua.

Usai korban tak bernyawa, pemuda asal Labuhan Batu, Sumatera Utara itu kemudian memutilasi jasad Tiara di kamar mandi.

"Emosi saya memuncak. Karena saya udah mendem emosi dari lama. Puncaknya kemarin. Pemicunya karena saya dikunci dari dalam," ungkap Alvi di depan awak media saat konferensi pers di Polres Mojokerto, Senin (8/9/2025).

KASUS MUTILASI DI MOJOKERTO -- Dikenal Pendiam, Ini Alasan Alvi Maulana (kiri) Mantan Penjagal Mutilasi Pacar di Mojokerto: Dia Tempramen
KASUS MUTILASI DI MOJOKERTO -- Dikenal Pendiam, Ini Alasan Alvi Maulana (kiri) Mantan Penjagal Mutilasi Pacar di Mojokerto: Dia Tempramen (Kolase Facebook dan TikTok @kabarterkinimojokerto)

Selama bertahun-tahun pacaran, Alvi mengaku gusar dengan sosok Tiara.

Alvi bercerita bahwa hubungannya dengan Tiara dipenuhi banyak masalah.

"Ada banyak masalah lain. Puncaknya karena dikunci dari dalam. Ada banyak masalah, kemudian anaknya sering temperamen atas masalah kecil," ujar Alvi.

"Karena susah (mau putus). (Saya) Sangat menyesal," sambungnya.

Atas perbuatannya, Alvi pun kini terancam hukuman mati.

"Akibat dari perbuatannya, kita persangkakan dengan pasal 340 dan atau 338. Pembunuhan yang dia lakukan sudah direncanakan dengan mengambil sebilah pisau dan mendatangi, kemudian menusukkan di leher, dia mengabsii di kamar mandi untuk dicacah layaknya hewan," pungkasKapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News  

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved