Tak Terima DPR Stop Rapat Saat Purbaya Bahas Kasus Dana Mandek, Anak Menkeu Bongkar Rencana Ayahnya
Anak Menkeu tak terima dengan momen sang ayah, Purbaya Yudhi Sadewa paparannya dihentikan oleh DPR saat membahas soal kasus dana mandek BI.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Momen paparan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diberhentikan oleh DPR RI Komisi XI tengah jadi sorotan.
Pasalnya saat Purbaya sedang membahas soal kasus dana mandek hingga tim investigasi khusus yang akan ia buat di Kementerian Keuangan, Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun tiba-tiba menghentikan rapat.
Diwartakan sebelumnya, Purbaya melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi XI pada Rabu (10/9/2025).
Dalam rapat tersebut, Purbaya mengurai pemaparan hingga rencananya untuk perekonomian Indonesia ke depan.
Baru dilantik pada 8 September 2025, Purbaya mengaku sudah punya gambaran terkait hal apa saja yang bakal ia lakukan guna memperbaiki perekonomian di tanah air.
Sebelumnya, Purbaya mengurai pandangannya tentang kondisi perekonomian Indonesia di dua presiden berbeda.
Purbaya membandingkan kondisi ekonomi Indonesia saat dipimpin SBY dan Jokowi yang sama-sama dua periode.
Kata Purbaya, perekonomian Indonesia di era SBY mengalami pertumbuhan yang besar.
"Di zaman pak SBY rata-rata (ekonomi) tumbuh 17 persen lebih, akibatnya uang di sistem cukup, kredit tumbuh 22 persen. Jadi pada waktu zaman pak SBY, walaupun dia enggak bangun infrastruktur abis-abisan, private sektor yang hidup yang menjalankan ekonomi. Itu berhubungan juga dengan rasio tax," ungkap Purbaya Yudhi Sadewa dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan youtube DPR RI, Jumat (12/9/2025).
Sedangkan di era Jokowi, diungkap Purbaya, perekonomian Indonesia hanya mengalami pertumbuhan sedikit.
"Pada zaman pak Jokowi, uang tumbuh hanya sekitar 7 persen. Bahkan dua tahun sebelum krisis itu tumbuhnya 0 persen. Memang ekonomi sedang dicekek, saya enggak tahu waktu itu, karena saya di maritim. 2020 saya diminta bantu 'pak kenapa gini pak, bapak bangun mati-mati pun enggak bisa, karena mesin ekonomi kita pincang'. Karena hanya pemerintahan yang jalan, sedangkan yang 90 persen berhenti atau diperlambat," imbuh Purbaya.
Setelah mengetahui perbedaan dua era pemerintahan sebelumnya, Purbaya mengaku tahu harus melakukan apa.
Sebagai Menteri Keuangan yang baru, Purbaya bakal menghidupkan kembali dua sektor penting di ekonomi yakni moneter dan fiskal.
Karenanya, Purbaya minta waktu dan dukungan untuknya.
"Tugas saya di sini menghidupkan mesin moneter dan mesin fiskal. Saya mohon restu dari parlemen untuk saya menjalankan tugas itu. Langkah pertama sudah kami jalankan, saya sudah lapor ke presiden 'pak, saya akan taruh uang ke perekonomian, saya sekarang punya 425 triliun di BI cash, besok saya taruh 200 triliun', lagi dijalankan. Saya minta ke bank central, jangan diserap uangnya, ekonomi akan bisa hidup lagi," ujar Purbaya.
Baca juga: Geleng Kepala Soal Gaya Koboi Menkeu Purbaya Sadewa, Mahfud MD: Kompetensi Saja Tidak Cukup
Tak cuma itu, Purbaya juga bakal tegas terkait penyerapan anggaran yang masih rendah dan tidak terpantau.
Purbaya pun menyentil program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memiliki anggaran besar.
Guna mencegah adanya penyalagunaan anggaran, Purbaya mengaku bakal rutin memonitor penyerapan anggaran untuk program MBH.
"Belanja-belanja yang lambat berjalan dengan lebih baik lagi. Ada yang komplen katanya MBG, penyerapannya rendah. Saya tanya sama teman-teman keuangan 'gimana monitoringnya?', dia bilang 'bagus-bagus aja ternyata jelek'. Ya udah kita sebulan sekali kita akan jumpa pers dengan kepala MBG, kalau penyerapannya jelek dia suruh jelasin ke publik, saya di sebelahnya. Dan program yang lambat akan saya sisir," kata Purbaya.
Lebih lanjut, Purbaya pun menyinggung perihal kasus yang terjadi di bidang perekonomian.
Hal itu dibahas Purbaya karena ia berpengalaman menjadi Wakil Ketua tim the bottle necking di era pemerintahan Jokowi.
Untuk diketahui, Bottleneck adalah istilah untuk menggambarkan kemacetan atau hambatan di mana suatu bagian dari sistem memiliki kapasitas yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian lainnya, sehingga membatasi potensi kinerja keseluruhan sistem.

Saat jadi wakil tim investigasi, Purbaya mengaku pernah memecahkan ratusan kasus investasi yang merugikan negara hingga ratusan triliun.
Untuk ke depannya, Purbaya berencana membuat tim investigas serupa untuk mengusut dana mandek di tubuh BI.
"Saya mecahin, 300 kasus dilaporkan ke kami, kita pecahkan 193 kasus investasi sebesar Rp890 triliun. Jadi kira-kira saya bisa memperkirakan di mana bottle necking dan hambatan yang kita hadapi dan gimana cara memecahkannya. Itu mungkin bukan tugas kementerian keuangan, tapi kalau boleh saya bentuk tim," ungkap Purbaya.
Belum selesai Purbaya mengurai paparannya soal rencana tim investigasi tersebut, Misbakhun langsung memotongnya.
Misbakhun menyebut bahwa RDP dengan Kemenkeu bakal disudahi.
"Pak Purbaya kalau masih ada pertanyaan tadi, karena kita masih ada rapat lagi. Tadi tuh sebenarnya kita rapat pengantar. Jadi menurut saya, yang lainnya nanti dijawab tertulis, kita akhiri rapat siang hari ini. Nanti dirjen terkait, pada saat kita rapat membahas anggaran," imbuh Purbaya.
Baca juga: Disebut Masih Kecil, Terkuak Jejak Pendidikan Anak Menkeu Purbaya Sadewa, Kini Berani Tantang Buzzer
Disorot anak Purbaya
Aksi DPR yang tiba-tiba menghentikan pemaparan Purbaya itu rupanya disorot publik.
Tak cuma khalayak biasa, anak Purbaya yakni Yudo Sadewa ternyata juga turut menyorotnya.
Hal itu diketahui dari akun media sosial TikTok diduga milik Yudo yang membahas soal momen DPR menghentikan paparan Purbaya.
Diakui Yudo, saat ini banyak yang tidak suka dengan sang ayah.
Yudo pun menantang buzzer yang kemarin menghujat sang ayah sebagai Menkeu baru.
"Tau kan kenapa orang-orang pada tidak suka. Mana nih buzzer yang kemarin hujat?" kata Yudo dalam postingannya di TikTok.
Bukan hanya itu, Yudo juga membocorkan rencana sang ayah sebagai Menkeu yang baru.

Dalam channel Telegram yang dibuatnya, Yudo membongkar rencana Purbaya sebagai Menkeu.
Kata Yudo, sang ayah berniat untuk membongkar korupsi di tubuh Kemenkeu dan DPR RI.
Karena niatan itulah Yudo curiga DPR akhirnya memberhentikan Purbaya yang bakal membongkar kasus saat rapat.
"Ayah mau bongkar semua korupsi di kemenkeu dan DPR. Mulai dari dana yang ngendap ratusan triliun di BI. Sampai seolah-olah menyudahi sepihak pada saat rapat di DPR," tulis Yudo di kanal Telegram-nya pada Kamis (11/9/2025).
Sebelumnya, Yudo juga mengurai rencana sang ayah dalam waktu dekat sebagai Menkeu.
Yudo menyebut bahwa Purbaya akan fokus pada pajak hingga kas negara.
"Nanti tidak ada pajak tambahan lagi, semua pajak turun sedikit. Kita lihat dulu reaksi masyarakat dalam 1 kuartal," tulis Yudo pada Rabu (10/9/2025).
"Kas negara cukup harusnya, tidak usah hutang banyak2 lagi. Hanya perlu untuk IKN dan MBG saja," sambungnya.
Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News
Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t
Purbaya Yudhi Sadewa
Yudo Sadewa
Menteri Keuangan
rapat dengar pendapat
anggota DPR RI
Misbakhun
SBY
Jokowi
Pendidikan Anak Menkeu Purbaya Dipertanyakan, Anak Sri Mulyani Lulusan Kampus Bergengsi di AS |
![]() |
---|
Geleng Kepala Soal Gaya Koboi Menkeu Purbaya Sadewa, Mahfud MD: Kompetensi Saja Tidak Cukup |
![]() |
---|
Disebut Masih Kecil, Terkuak Jejak Pendidikan Anak Menkeu Purbaya Sadewa, Kini Berani Tantang Buzzer |
![]() |
---|
Cerita Sri Mulyani Kecewa Negara Tak Hadir Saat Rumah Dijarah, Nangis Disamakan dengan Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
Terungkap Profesi Mentereng Anak Sri Mulyani, Tak Pamer Saldo Seperti Anak Menkeu Purbaya Sadewa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.