Penyebab Kematian Kacab Bank BUMN, Ilham Dianiaya Serka N Dalam Mobil, Masih Hidup Saat Dibuang

Penyebab kematian Kepala Cabang Bank BUMN Ilham Pradipta akhirnya diungkap pihak kepolisian.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Kompas TV dan Instagram
PEMBUNUHAN KACAB BANK - Penyebab Kematian Kacab Bank BUMN, Korban Dianiaya Oknum TNI Dalam Mobil. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Penyebab kematian Kepala Cabang Bank BUMN Ilham Pradipta akhirnya diungkap pihak kepolisian.

Ilham Pradipta rupanya dibuang ke wilayah Bekasi dalam kondisi masih hidup.

Namun saat itu kondisinya sudah lemas dengan tangan terikat dan mulut tertutup lakban.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra mengatakan, Ilham Pradipta meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul.

"Korban meninggal karena kekerasan benda tumpul pada leher dan menekan jalan napas dan pembuluh nadi besar sehingga menyebabkan mati lemas. Masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi," kata Wira Satya Triputra saat siaran pers, Selasa (16/9/2025).

Ia menuturkan penganiayaan terhadap Ilham ini dilakukan di dalam mobil Avanza dan Fortuner hitam.

Pada mobil Fortuner itu, kata dia, ada keterlibatan oknum TNI yang diduga ikut menganiaya korban.

Penganiayaan tersebut, kata Wira, mengakibatkan korban meninggal dunia.

Klaster penganiayaan itu terdiri dari JP, yang juga merupakan otak perencana sekaligus eksekutor.

"JP juga berada di dalam mobil Fortuner warna hitam, yang mana korban ketika dipindahkan setelah diculik, dari Avanza ke Fortuner hitam," kata Wira.

Ia pun mengungkap peran JP yang ikut menganiaya korban.

"JP menginjak kaki korban dan membuang korban bersama saudara N," katanya.

Kemudian di dalam mobil itu juga ada MU dan DSD yang secara bergantian mengendari mobil tersebut.

Baca juga: Terkuak Peran Vital Oknum TNI Kopda FH di Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Ramalan Pakar Terbukti

MU merupakan sopir atau driver yang mengendarai Fortuner yang digunakan membawa korban dari Kemayoran sampai lokasi pembuangan di daerah Bekasi.

"DSD driver juga, yang tadi bergantian dengan MU. Karena terjadi penganiayaan, MU gak kuat karena sedikit oleng, sehingga digantikan oleh DSD. Di klaster ini juga terdapat satu tersangka oknum TNI," jelas Wira.

Danpomdam Jaya/Jayakarta Kolonel Cpm Donny Agus Priyanto mengatakan, ada dua tersangka dari anggota TNI yakni Serka N dan Kopda F.

Untuk tersangka Serka N, kata dia, ada di dalam klaster penganiayaan atau eksekutor.

Ia menuturkan, Serka N ikut menganiaya korban Ilham Pradipta karena terus memberontak.

"Saat itu serka N ikut memegangi korban, memegangi dada korban agar tidak berontak," kata dia.

Mereka kemudian menunggu informasi dari DH, otak pembunuhan namun tak kunjung mendapatkan kabar.

"Karena tim tidak datang dan korban terus melawan, diduga dalam kondisi lemas, serka N dengan mengendarai mobil berhenti di persawahan menurunkan korban dengan memegang kepala, JP mengangkat kaki," tuturnya.

Korban, kata dia, dibuang sekitar dua meter dari mobil yang dikendarai.

"Setelah korban diletakan, Serka N, JP dan D pergi meninggalkan lokasi tersebut," jelasnya.

Baca juga: Peran Oknum TNI di Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Pakar Curiga Bukan Otak Pelaku

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya adalah AKBP Abdul Rahim mengatakan, korban sudah dianiaya oleh tersangka mulai dari mobil Avanza.

Ada lima tersangka dalam klaster penculikan, yakni E, REH, JRS, AT, dan EPW.

Di dalam mobil tersebut, korban sudah dianiaya para pelaku karena terus memberontak.

"DI avanza terjadi pemukulan oleh tim penculik, saat dilakban dan diikat korban melakukan perlawanan sehinggan tim penculik ini melakukan pemukulan, sehingga sampai dia lemas dan bisa diikat tangan dan dilakban," jelas Abdul Rahim.

Kemudian setelah diserahkan ke mobil Fortuner hitam, korban lanjut dipukuli oleh para tersangka.

Di mana di dalam mobil itu terdapat Serka N, JP, MU, dan DSD.

Korban lagi-lagi dipukuli oleh tersangka karena berusaha memberontak.

"Setelah diserahkan ke mobil Fortuner, korban juga dipukuli karena memberontak terus, tidak menurut," katanya.

Karena terus melawan, Ilham pun semakin dipukuli hingga lemas dan tak berdaya.

"Sehingga korban terus dipukuli sehingga lemas, tidak berdaya lagi, kemudian dibuang," katanya.

Ia juga mengatakan kalau Ilham dibuang dalam kondisi masih hidup.

"Menurut tersangka pada saat dibuang masih bergerak, tapi sudah lemas," tandasnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved