Heboh Keluhan 'Tot tot wuk wuk' Berlebihan di Jalan, Panglima TNI Akui Dirinya Juga Terganggu

Gerakan 'stop tot tot wuk wuk' heboh di media sosial sebagai protes terhadap sirene, trobo maupun rotator di jalan umum

Editor: Naufal Fauzy
KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA
TOT TOT WUK WUK HEBOH - Foto Jenderal TNI Agus Subiyanto, Jumat (4/10/2024). Panglima buka suara soal gerakan 'stop tot tot wuk wuk' heboh di media sosial sebagai protes terhadap sirene, trobo maupun rotator di jalan umum, Minggu (21/9/2025) 

Adapun pelarangan ini menindaklanjuti gerakan masyarakat yang merasa terganggu akan penggunaan strobo ataupun sirene, khususnya saat jalan padat kendaraan.

Agus menegaskan saat pengawalan dilakukan, maka dilarang menggunakan strobo maupun sirene.

“Saya bekukan untuk pengawalan menggunakan suara-suara itu karena ini juga masyarakat terganggu, apalagi (saat lalu lintas) padat,” tuturnya.

Kebijakan ini pun didukung oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Komisioner Kompolnas, Mohamad Choirul Anam, mengakui bahwa penggunaan sirene dan strobo memang mengganggu warga.

Namun, dia meminta kebijakan ini tetap dikecualikan ketika ada peristiwa kemanusiaan atau mendesak seperti adanya kebakaran sehingga pemadam perlu menggunakan sirene dan strobo.

"Itu menjadi refleksi kita, makanya kami Kompolnas setuju untuk menghentikan penggunaan itu kecuali kemanusiaan,” kata Anam pada Sabtu (20/9/2025).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ada Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk', Panglima TNI Ngaku juga Terganggu Suara Sirene dan Strobo

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved