Update Kasus Polwan Briptu Rizka Bunuh Suami Brigadir Esco, Polisi Akan Reka Adegan
Namun Eka tidak menyebutkan kapan kegiatan rekonstruksi ini akan dilakukan. Ia hanya menegaskan proses penyidikan masih terus berlanjut.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Kepolisian Resort (Polres) Lombok Barat mengagendakan rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan, Brigadir Esco Fasca Rely yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kebun belakang rumahnya di Dusun Nyur Lembang, Kecamatan Lembar.
"Kami jadwalkan (rekonstruksi)," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata, Kamis (25/9/2025).
Namun Eka tidak menyebutkan kapan kegiatan rekonstruksi ini akan dilakukan. Ia hanya menegaskan proses penyidikan masih terus berlanjut.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid mengatakan, penyidik saat ini masih mendalami keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini. Termasuk keterlibatan orang terdekat.
"Masi di dalami," kata Kholid singkat.
Sampai saat ini pihak kepolisian belum mengungkap motif dari pembunuhan ayah dua orang anak ini, meski ditengah masyarakat santer beredar motif dari kasus ini terkait asmara.
Dua Putri Brigadir Esco Didampingi Psikolog
Kematian janggal Brigadir Esco Fasca Rely meninggalkan duka bagi semua keluarganya, tak terkecuali untuk kedua anak almarhum.
Kuasa hukum keluarga Brigadir Esco, Lalu Anton Hariawan menyampaikan, kedua anak anggota polisi Polsek Sekotong itu saat ini sudah mendapatkan pendampingan psikologi.
"Kita ketahui bersama luar biasa ujian yang di alami oleh keluarga besar Brigadir Esco, terutama untuk kedua putrinya," kata Anton, Rabu (24/9/2025).
Anton mengungkapkan hampir setiap hari putri sulung Brigadir Esco menanyakan keberadaan ayahnya, bahkan sesekali dia melontarkan kalimat yang membuat kakek dan nenenknya terkejut.
"Anak yang paling besar selalu menanyakan bapaknya, jadi ada beberapa kata yang diungkapkan kata oleh anaknya kalau begitu saya ikut mati seperti bapak. Itu luar biasa tekanan si kecil," kata Anton.
Brigadir Esco meninggalkan dua orang putri dari pernikahannya, dengan Briptu Riska Sintiani yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Putri pertama berusia tujuh tahun atau sudah menginjak bangku kelas satu sekolah dasar, sementara putri kedua baru berusia empat tahun.
Pihak keluarga Brigadir Esco berencana memindahkan putri pertama almarhum sekolah, ke Desa Bonjeruk, Kabupaten Lombok Tengah. Atau ke kampung halaman sang ayah.
Selain memberikan pendampingan kepada kedua anak Brigadir Esco, dalam waktu dekat Anton akan melayangkan surat kepada Kompolnas untuk melakukan gelar perkara khusus dalam kasus ini.
Ini dilakukan agar kasus ini bisa terbuka secara jelas dan pihak kepolisian segera menetapkan tersangka lain. Pihak keluarga berkeyakinan pelaku pembunuhan Brigadir Esco lebih dari satu orang.
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Polres Lombok Barat Agendakan Rekonstruksi Kasus Kematian Brigadir Esco,
Curhat Anak Brigadir Esco, Ingin Susul Ayah ke Surga, Tidak Khawatirkan Briptu Rizka Dipenjara |
![]() |
---|
Peran Jahat 2 Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN di Kasus Pembobolan Rekening, Dwi Incar Rp204 Miliar |
![]() |
---|
Isi Chat Briptu Rizka Sintiyani Usai Pingsan Saat Pemakaman Brigadir Esco, Ingkar Janji ke Mertua |
![]() |
---|
Kematian Anak Dikaitkan dengan Perselingkuhan Briptu Rizka, Ayah Brigadir Esco : Organ Tubuh Hilang |
![]() |
---|
Hubungan Briptu Rizka dengan Sosok yang Pertama Temukan Jasad Brigadir Esco, Ayah Ungkap Gelagatnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.