Cara Sadis Ayah Tiri Habisi Nyawa Alvaro, Korban Dibekap Saat Menangis, Jasadnya Dibungkus Plastik

Pelaku bernama Alex Iskandar menculik Alvaro di Masjid Al-Muflihun yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal korban

Editor: Ardhi Sanjaya
kolase Youtube Kompas TV
KASUS PEMBUNUHAN ALVARO: Terkuak penyebab jasad Alvaro ditemukan tinggal kerangka di Tenjo Bogor ( usai dibunuh ayah tiri. Pelaku sempat buat pengakuan sebelum tewas. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Alvaro Kiano Nugroho, bocah berusia enam tahun yang hilang delapan bulan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan tewas di tangan ayah tirinya.

Pelaku bernama Alex Iskandar menculik Alvaro di Masjid Al-Muflihun yang lokasinya tak jauh dari tempat tinggal korban pada Kamis (6/3/2025).

Ia lalu membawa Alvaro ke kediamannya di wilayah Tangerang. Di lokasi inilah Alex menghabisi nyawa Alvaro.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto mengatakan, pelaku membunuh korban dengan cara dibekap.

"Pada saat korban dibawa, dalam kondisi menangis yang tidak berhenti, sehingga dibekap hingga meninggal dunia," kata Budi di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025).

Setelahnya, Alex membungkus jenazah korban menggunakan tas plastik berwarna hitam.

Jasad Alvaro lalu dibuang di Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor pada Minggu (9/3/2025) atau tiga hari setelah Alvaro dinyatakan hilang.

"Dari hasil pemeriksaan, (Alex) mengakui korban dijemput, sampai dengan dibekap, meninggal dunia, dan dibuang tanggal 9 Maret 2025," ujar Budi.

 
Jenazah Alvaro baru ditemukan pada Jumat (21/11/2025) setelah polisi melibatkan anjing pelacak. Saat ditemukan, jasad korban sudah menjadi kerangka.

Di hari yang sama, polisi juga menangkap Alex di kediamannya di wilayah Tangerang.

Setelahnya, pelaku dibawa ke Polres Metro Jakarta Selatan untuk diperiksa. Proses pemeriksaan berlangsung maraton hingga Minggu dini hari.

Setelah diperiksa, pelaku dititipkan di ruang konseling karena akan dilakukan tes kesehatan. Di ruangan inilah pelaku mengakhiri hidupnya.

"Pada saat tempo waktu proses pemeriksaan itu sampai dengan Minggu dini hari. Jadi, yang bersangkutan dititipkan di ruangan konseling. Kami luruskan kepada rekan-rekan media. Tersangka mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruangan konseling," kata Budi.

Budi mengungkapkan, pelaku sempat izin ke toilet dan meminta untuk mengganti celana. Pelaku beralasan celana yang digunakannya sudah kotor.

"Jadi, pada pukul 06.00 pagi hari Minggu, tersangka ini izin untuk ke toilet. Jadi seolah dia sudah buang air di celana. Pertama, dia menggunakan celana pendek yang diberi oleh penyidik, karena tidak boleh menggunakan celana panjang," ungkap Kabid Humas.

"Karena celana pendek itu kotor, dia minta untuk diganti dengan celana panjang," imbuhnya.

Beberapa jam kemudian, korban ditemukan tewas gantung diri menggunakan celana panjang yang dikenakannya.

"Ditemukan oleh rekannya tadi, yaitu inisial G saksi kunci. Dilihat dari pintu, itu ada bilah kaca di tengah, melihat tersangka sudah dalam posisi menghilangkan nyawanya dengan cara gantung diri," ujar Budi.

Kakek Alvaro, Tugimin, mengungkap sosok Alex yang dikenal memiliki kepribadian baik termasuk kepada anak sambungnya.

"Makanya kita nggak naruh kecurigaan sama sekali tuh karena orangnya baik. Sama tetangga baik, sama keluarga baik, sama anaknya (Alvaro) juga baik," kata Tugimin, Senin (24/11/2025).

Tugimin mengungkapkan, hampir semua permintaan Alvaro selalu dipenuhi oleh Alex.

"Ya artinya semua yang diminta sama Alvaro selalu diturutin. Baik orangnya, saya pun nggak nyangka sama sekali," ujar dia.

Bahkan, dua hari sebelum Alvaro dinyatakan hilang, Alex sempat datang ke rumah dan membelikan mainan untuk anak sambungnya itu.

"Tanggal 4 (Maret 2025) itu datang ke rumah, terus ajak Alvaro beli mainan. Alvaro itu orangnya kalau nggak kenal, dia nggak akan mau ikut. Karena dia kenal, makanya tanggal 6 itu dia ikut," ungkap Tugimin.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, polisi lebih dulu menangkap pelaku sebelum menemukan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro.

"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas.

Meski demikian, Nicolas menuturkan hingga saat ini polisi masih menunggu hasil tes DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor).

"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Cukup info itu dulu ya. Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu untuk memastikannya," ujar Kapolres.

Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menuturkan, polisi telah menangkap tersangka terkait kasus ini.

Namun, ia belum mengungkap sosok tersangka dan kronologi penemuan jasad Alvaro.

"Tersangka sudah diamankan. Sementara itu dulu, saya belum bisa banyak statement," tutur Seala.

 

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kronologi Alvaro Dibunuh Ayah Tiri: Korban Dibekap, Jasadnya Dibungkus Plastik Lalu Dibuang di Tenjo, 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved