Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Cerita Bilqis Diculik dan Dijual Rp 80 Juta, Disekap di Tempat Gelap: Cuma Dikasih Makan Mi Instan

Bilqis balita 4,5 tahun yang jadi korban penculikan menceritakan hal mengenaskan yang ia alami.

Penulis: Vivi Febrianti | Editor: Vivi Febrianti
Kolase Ist
PENCULIKAN DI MAKASSAR - Cerita Bilqis Usai Diculik dan Dijual Rp 3 Juta, Disekap di Tempat Gelap: Cuma Dikasih Makan Mi 

"Awalnya dia mau ambil itu anak (Bilqis) untuk dirawat dengan baik. Dia menawarkan uang Rp 3 juta, dia sudah transfer Rp 500.000 ke rekening saya," kata dia lagi.

Rupanya setelah itu, Bilqis dibawa ke Jambi dan dijual Rp 80 juta.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jambi Kombes Pol Jimmy Christian Samma mengatakan Bilqis dijual oleh pelaku kedua, Mery Ana (42) dan Ade Firanto Syahputra (36) ke Suku Anak Dalam Jambi.

Mery merupakan ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Tembesu, Kabupaten Merangin, Jambi.

Baca juga: Momen Haru Bilqis Kembali ke Pelukan Ayah Usai Seminggu Hilang, Pengakuan Sang Penculik Mengejutkan

Sedangkan Ade asal Kampung Baru 2, Pasar Bangko, Kabupaten Merangin.

"Motif para pelaku murni untuk mencari keuntungan ekonomi," ungkapnya.

Mery membantah bahwa dirinya menculik Bilqis.

"Gak ada kami menculik anak, kami tidak menculik anak," katanya.

Meski telah menjual Bilqis, ia mengaku kalau korban hendak diadopsi, bukan dijual.

"Jadi orang yang ngasih anak sama kami itu, ada orang yang minta carikan anak untuk adopsi. Jadi kita ambil," katanya.

Setelah sepekan hilang, Bilqis berhasil ditemukan di kawasan Tabir Selatan, Merangin, Jambi pada Minggu (9/11/2025).

Dia ditemukan di lokasi yang sepi dan gelap.

Kondisi Bilqis bahkan malam itu sangat ketakutan.

Setelah bertemu dengan kedua orangtuanya, Bilqis pun menceritakan yang dialaminya di sana.

Rupanya selama hampir sepekan diculik, Bilqis hanya diberi makan mi instan.

"Ditanya makan apa nak? Dia bilang mi, cemilan, itu aja," kata sang ayah, Dimas.

Ia mengaku sempat stress selama anaknya hilang hampir sepekan.

"Paling beratnya itu waktu antar pulang, melewati Makassar, kabarnya tidak ada simpang siur. Saya kadang pusing, stress gitu," ucapnya.

Ikuti saluran Tribunnews Bogor di WhatsApp :

https://whatsapp.com/channel/0029VaGzALAEAKWCW0r6wK2t

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved