Janin Lolly Ternyata Sudah 5 Bulan saat Digugurkan, Kuasa Hukum Ragu Anak Vadel: Bongkar Kuburannya!

Obat penggugur disebut dibeli sendiri oleh Lolly secara online.

Paket obat dikirim melalui kurir dan diambil oleh pembantu Lolly.

“Majelis hakim bilang anak korban pesan obat lewat Google, paket diambil oleh Aro pembantunya," ucap Oya.

Iya menekankan bahwa tuduhan sebelumnya yang menyebut Vadel Badjideh memesan obat tersebut adalah salah.

"Dulu pernah kuasa hukum Nikita Mirzani bilang yang pesan obat itu Vadel. Nah, kalian sendiri dengar kan dari majelis hakim bilang kalau yang pesan itu anak korban,” pungkas Oya.

Setelah paket tiba, Lolly kemudian meminumnya dengan soda dan juga dimasukkan lewat vagina.

Lima menit kemudian, Lolly mengalami pendarahan hebat. Pada saat itu, Vadel Badjideh tidak berada di lokasi.

Setelah pendarahan selesai, Lolly baru menghubungi Vadel Badjideh melalui video call dan memberi kabar janinnya sudah tiada.

Baca juga: Tolak Permintaan Maaf Vadel Badjideh, Nikita Mirzani Tak Kasih Ampun: Hukum Seberat-beratnya!

"Vadel baru ditelepon, dikasih tahu dengan keadaan, 'Anak kita sudah nggak ada, Pah, anak kita sudah meninggal'," tutur Oya.

Fakta ini menegaskan bahwa Vadel Badjideh tidak hadir saat proses aborsi berlangsung.

"Siapa yang memesan obat? Bagaimana cara dia minum? Apa ada perintah Vadel? Tidak ada," bebernya.

Lolly ternyata tidak hanya melakukan satu percobaan aborsi dengan obat yang dibeli secara online, melainkan melakukan dua percobaan aborsi. 

Percobaan pertama gagal, sehingga Lolly melakukan percobaan kedua.

Saat percobaan kedua dilakukan, usia kandungannya sudah mencapai sekitar lima bulan.

Fakta ini, menurut Oya, menjadi alasan utama pihaknya meragukan klaim bahwa janin tersebut adalah anak Vadel Badjideh.