Modal Bambu Pria Ini Mampu menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana
Pasalnya, pada awal berbisnis dirinya selalu menemukan kegagalan.
Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Bima Chakti Firmansyah
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAH SEREAL - "Kita cari yang berkah saja, tetap berusaha, semangat, doa, yang penting Ikhlas dan Jujur," itulah ucapan penyemangat Sumanang (63) pengrajin bambu di Jalan Sholeh Iskandar, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor.
Berkat kegigihannya melakoni bisni bambu, warga Kampung Kukupuh, Desa Cibadak, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat ini sukses menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang universitas hingga lulus meraih gelar sarjana.
Bahkan salah seorang anaknya saat ini sudah ada yang berprofesi sebagai guru sekolah.
Meski demikian, Sumanang bercerita tentang jatuh bangun usaha yang dirintisnya selama 15 tahun yang tak semulus yang ia duga.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Awalnya Sumanang pernah menjabat sebagai kepala koperasi pasar.
Namun ketika sudah pensiun, dirinya akhirnya membuka bisnis kerajinan bambu dan merasakan kerasnya hidup.
Pasalnya, pada awal berbisnis dirinya selalu menemukan kegagalan.
Namun dirinya terus bersabar dan tekun, menurutnya kegagalan bukan merupakan titik akhir, melainkan suatu proses yang harus di perjuangkan.
"Saya waktu jadi kepala Koperasi mulus-mulus saja, tapi ya gitu, sedangkan ketika sudah keluar dan membuka usaha, disitu saya rasakan bagaimana proses sebuah perjuangan," ujar Sumanang kepada TribunnewsBogor.com.

TribunnewsBogor.com/Lingga Arvian Nugroho
Dalam menjalani kesehariannya ia mangatakan, bahwa yang terpenting bukanlah hasil melainkan bagaimana menjalani proses itu dengan benar dan baik.
Akhirnya seiring berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, kini ia bisa memiliki beberapa karyawan serta mobil operasional sendiri.
"Ya sekarang Alhamdulillah, tapi yang menjadi kebanggaan itu bisa menyekolahkan anak, karena saya sendiri hanya tamatan sekolah rakyat tingkat tiga," ujarnya.
