Pembangunan Kawasan TOD di Stasiun Bogor Permudah Kabinet Naik Kereta ke Istana
Sehingga beban TOD stasiun kereta api akan terbagi dan tidak akan membuat kawasan tersebut malah semakin semrawut.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Erna Hernawati mengatakan rencana pembangunan kawasan berkonsep transit oriented debelopment (TOD), sudah sesuai dengan rencana tata ruang Kota Bogor.
Padahal menurut Wakil Wali Kota Usmar Hariman, rencana pembangunan kawasan berkonsep TOD disertai dengan apartemen 18 lantai tersebut sudah menyalahi aturan tata ruang.
"Sudah sesuai tata ruang, apanya yang tidak sesuai," ucap Erna.
Erna berkata, pembangunan TOD di Stasiun Bogor berbarengan dengan TOD Stasiun Sukaresmi.
Sehingga beban TOD stasiun kereta api akan terbagi dan tidak akan membuat kawasan tersebut malah semakin semrawut.
"Sudah sesuai tata ruang, apanya yang tidak sesuai, ucap Erna.
Baca: Pendapat Wakil Wali Kota Tak Digubris, Bima Arya Tetap Restui Pembangunan Apartemen di Stasiun Bogor
Walaupun ke depannya akan ada apartemen, lanjutnya, banyaknya penduduk tentu diatur agar tidak dalam satu bidang.
"Yang nama TOD, seluruh aktivitas ada, nanti juga akan ada underpass, jembatan penyebrangan orang (JPO) jadi mostnya penduduk diatur tidak dalam satu bidang," ungkapnya.
Dijelaskannya bahwa pembangunan TOD itu sendiri ialah untuk lebih menata kawasan Stasiun Bogor.
Baca: Usmar Hariman Sebut Pembangunan Apartemen di Stasiun Bogor Tak Sesuai Aturan Tata Ruang
"Jadi dengan adanya TOD, nanti pergantian modanya akan mudah, misal kabinet mau rapat bisa naik kereta api, mereka bisa jalan tidak perlu naik kendaraan lagi dari stasiun," tandasnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyatakan tidak setuju soal pembangunan kawasan berkonsep TOD di Stasiun Bogor.