Perampok Yang Membunuh Pensiunan TNI AL Beri Pengakuan Tak Biasa, Ditangkap Saat Berkelahi

Pelaku pun sempat mengelak saat diintrogasi polisi terkait kasus pembunuhan terhadap purnawirawan TNI AL itu.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Tribunnews/JEPRIMA
Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Indra Jafar saat menggelar rilis atas kasus pembunuhan purnawirawan TNI AL Hunaedi, 83 tahun di Lobby Polres Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018). Polres Metro Jakarta Selatan menangkap seorang tersangka berinisial S (20) dengan barang bukti berupa sebilah pisau, sebuah jam tangan, dan pakaian yang digunakan pelaku. Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pelaku perampokan disertai pembunuhan terhadap purnawirana TNI AL memberikan pengakuan yang tak disangka setelah berhasil dibekuk oleh polisi.

Pelaku bernama Supriyanto (20) itu ditangkap saat sedang berkelahi dipinggir jalan.

Seperti diketahui, Hunaedi seorang pensiunan TNI AL ditemukan tewas di kediamannya, Kamis (5/4/2018) sekira pukul 18.00 WIB.

Ditubuhnya Terdapat tiga luka tusukan yakni dua di bagian dada dan satu di tangan kiri.

Hunaedi ditusuk saat sedang beribadah di kamar tengah.

Tiba-tiba seorang tak dikenal mengetuk pintu depan rumah korban.

Baca: Ini Rekaman Video Amatir Rampok Dikepung Warga, Darah Berceceran, Pemilik Rumah Masih Terkapar

Baca: Kejar Jokowi Sambil Bawa Teh Gelas, Pemuda Ini Kabarnya Dijemput Pihak Istana

Warga mengerumuni rumah korban perampokan di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Warga mengerumuni rumah korban perampokan di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (5/4/2018).(KOMPAS.com/NURSITA SARI) (Kompas.com)

Begitu Hunaedi membukakan pintu, tak lama kemudian istri korban mendengar suara teriakan sang suami tercinta.

Ketika keluar kamar, melihat korban sedang di lantai berkucuran darah.

Istri korban langsung histeris meminta pertolongan.

Kemudian, pada Kamis (12/4/2018) Suprianto berhasil dibekuk jajaran Polres Metro Jakarta Selatan

Supriyanto ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Selatan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.

Saat itu, ia sedang terlibat keributan di daerah Pondok Labu.

Pelaku pun sempat mengelak saat diintrogasi polisi terkait kasus pembunuhan terhadap purnawirawan TNI AL itu.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar menerangkan penangkapan pelaku berdasarkan hasil rekaman CCTV yang terpasang disekitar lokasi kejadian.

Baca: Pramugari Cantik Datangi Penumpang di Pesawat, Tapi Yang Terjadi Berikutnya Bikin Kulit Jadi Perih

Dalam rekaman itu, terlihat gambar seorang pria bertato dengan motif tribal di kedua lengannya.

Ciri-ciri itu menjadi petunjuk awal penangkapan terhadap Supriyanto.

"Terdapat tato motif tribal di kedua lengannya," ujar Indra di Mapolres Metro Jakarta Selatan seperti dilansir Tribunnews.com, Kamis (12/4/2018).

Supriyanto (20), pelaku pembunuhan Purnawirawan TNI AL, Hunaedi (83)
Supriyanto (20), pelaku pembunuhan Purnawirawan TNI AL, Hunaedi (83) (Tribunnews.com/ Dennis Destryawan)

Bermula dari ciri-ciri itu, pihak kepolisian melakukan penyelidikan.

Rabu (11/4/2018) malam Kepolisian Sektor Cilandak mendapatkan laporan terdapat keributan di wilayah Pondok Labu.

"Bahwa terjadi keributan beberapa orang ribut. Tim dari Polsek mengklarifikasi keributan itu. Di sana, ditemukan dua orang sedang ribut," ujar Indra.

Saat ditelisik, seorang yang terlibat keributan memiliki ciri-ciri yang persis dengan pelaku pembunuhan terhadap Purnawirawan TNI AL, Hunaedi.

Baca: Menyandang Status Tersangka di KPK, Inilah Gaya Hidup Mewah Zumi Zola dan Istri

"Seseorang dengan ciri-ciri khusus dengan tato di lengannya. Saat itu juga kita amankan," ujar Indra.

Supriyanto dibawa ke Polsek Cilandak karena dicurigai sebagai pelaku pembunuhan.

Ia diperiksa secara intensif di Polsek, kemudian dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, akhirnya yang bersangkutan mengaku walaupun awalnya masih sedikit mengelak, tapi dengan sampaikan beberapa petunjuk dan fakta yang ditemukan akhirnya yang bersangkutan berterus terang, ujarnya.

Suprianto (20) bukan pertamakalinya merampok rumah yang dihuni oleh korban bersama istrinya itu.

Pelaku yang berprofesi sebagai tukang parkir itu melakukan perampokan dua kali di kediaman Hunaedi.

Baca: Istri Korban Perampokan di Pondok Labu Sebut Suaminya Dibunuh Saat Sholat

Pada Rabu (4/4/2018), ia mengambil uang senilai Rp 3,2 juta.

Kemudian, di hari berikutnya senilai Rp 200 ribu.

Uang itu, diakuinya digunakan untuk bayar kontrakan dan pakaian.

"Buat bayar kosan, beli baju, beli celana," ujarnya di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kamis (12/4/2018).

Dikantor polisi, Supriyanto mengaku sehari-hari dirinya mengais rezeki sebagai tukang parkir di sekitar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan.

"Markir di sekitar UIN," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved